Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berbagi Kebaikan di Momen Ujian Pendidikan Kesetaraan

8 Maret 2016   09:54 Diperbarui: 8 Maret 2016   10:50 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


[caption caption="Optimisme peserta dan kesigapan panitia jelang pelaksanaan UPK Paket (dok RBP)"][/caption]Kesibukan menyongsong Ujian Nasional (UN) yang rencananya akan dilaksanakan pada April 2016 mendatang juga melibatkan para siswa yang memilih jalur pendidikan non formal dan guru-guru mereka.  Tanpa banyak terendus media pada Sabtu-Minggu ( 5- 6/3) lalu telah diselenggarakan secara serentak Ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK) untuk para siswa Kelas 12 pendidikan non formal Paket C (setara SMA) di wilayah kota Bekasi dengan koordinasi penyelenggaraan dibagi per kecamatan.UPK, merujuk pada Permendikbud no 57 tahun 2015, adalah kegiatan yang menjadi syarat bagi siswa pendidikan non formal untuk dapat mengikuti  Ujian Nasional PK pada bulan April 2016.     

Khusus wilayah  Kecamatan Pondok Gede , UPK diikuti oleh 154 peserta dari 4 PKBM dan 1 pesantren yang berada di Kecamatan Pondok Gede. Lokasi ujian di SD Jatiwaringin VIII,  Pondok Gede, Bekasi. PKBM ‘Tamansari Persada’, Jatibening, bertindak selaku Sekretaris Panitia Pelaksana (Panpel) UPK di wilayah ini.

“PKBM ‘Tamansari Persada’ selaku Sekretaris Panitia Pelaksana UPK bertanggungjawab mempersiapkan semua pernak-pernik keperluan ujian dari mulai pembuatan kartu peserta, membuat denah lokasi ujian, sampai dengan menempelkan nomor-nomor peserta di bangku-bangku,” Tutur Wina Yunitasari, SPd., Ketua PKBM ‘Tamansari Persada’, Jatibening, Bekasi,”Tentunya semua itu  kami kerjakan bersama-sama  seluruh panitia yang merupakan gabungan  utusan dari  empat PKBM dan satu  pesantren.”

Pada UPK kali ini, ada 14 homeschooler dari PKBM ‘Tamansari Persada’ yang tercatat sebagai peserta dan pelaksanaan ujian pada akhir pekan yang biasanya digunakan sebagai saat bersantai, tentunya memicu dinamika tersendiri,”Hari pertama ujian dimulai pukul 13.00 wib saat cuaca tengah panas-panasnya dan mereka harus berjibaku mengerjakan soal-soal ujian di ruangan tanpa ac ….” Wina tersenyum sambil mengulang curhat kepanasan anak-anak didiknya,”Kami mensiasati dengan menyediakan minuman dan camilan yang memang sudah disiapkan sebelumnya untuk mengantisipasi hal itu.”

[caption caption="Wina (kerudung biru) mendampingi Kabid PNFI melakukan pengecekan paska ujian (dok RBP)"]

[/caption]Hari kedua pun tak kalah serunya. Berawal di ruang panitia, anggota panitia yang rata-rata adalah  para ibu rumah tangga yang pastinya harus berjibaku dulu merapikan rumah sebelum bertugas di Minggu pagi itu hingga terpaksa datang terlambat ke lokasi ujian. Guru-guru PKBM ‘Tamansari Persada ‘ yang hadir paling awal pun segera bertindak cepat mempersiapkan naskah-naskah soal UPK dan mengatur ulang waktu ujian mengingat ada peserta yang harus melakukan ibadah  sore di gereja.

Cerita para pengawas yang belum sempat "ngeteh atau ngopi " alias belum sarapan turut mewarnai awal kegiatan dan berkembang jadi sedikit heboh karena bertepatan dengan saat  Rina, guru ‘Tamansari Persada’ yang menjadi penanggungjawab kesekretariatan ,membagikan berkas soal pada semua pengawas serta meminta mereka segera masuk ke ruangan tugas masing-masing.

 “Saat itu  saya segera menyiapkan makanan ringan untuk para pengawas yang diantar langsung ke ruangan oleh bu Sarti dari PKBM lain,” Papar Wina yang bersama Tim Guru ‘Tamansari Persada’nya juga sigap merespon permintaan para pengawas yang membutuhkan spidol dan kertas kosong untuk kotretan para peserta ujian serta memberikan solusi untuk soal-soal yang kurang sempurna cetakannya,”Maklumlah dibuat dengan jumlah yang banyak, jadi wajar ada kekurangan di sana-sini.”

Maya dan Kharisma, dua guru ‘Tamansari Persada’ lainnya, juga tak segan memberikan panduan bagi para peserta yang mengalami kesulitan  teknis mengisi lembar jawaban ,”Semua dinamika itu mengingatkan kembali pada kita semua bahwa manusia memang diciptakan untuk senantiasa menimba ilmu, saling berbagi dan saling membantu.”Papar Wina,”Kita semua bisa melakukan itu.”

Para peserta ujian diberikan waktu istirahat untuk makan siang setelah menjalani UPK sesi pertama dan melanjut mengerjakan soal-soal ujian untuk dua mata pelajaran terakhir sesudahnya. Kepala Bidang PNFI, Dra Santi Sukiarti, MSi., hadir melakukan  pengecekan mewakili Dinas Pendidikan Kota Bekasi.  Santi yang energik itu menyempatkan berkeliling dari kelas ke kelas untuk berdialog dengan peserta dan pengawas ujian sejak UPK hari pertama. Begitulah UPK Paket C Kecamatan Pondok Gede, Bekasi, berhasil terselenggara dengan baik berkat kerjasama dari berbagai pihak. UPK Paket B rencananya akan diadakan pada Sabtu-Minggu (12-13 Maret 2016) mendatang.          

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun