Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Serunya Proses Akreditasi di PKBM ‘Tamansari Persada’

17 November 2015   15:33 Diperbarui: 17 November 2015   15:42 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Rangkaian selamat datang yang manis (dok RBP)"][/caption]Ada yang sedikit berbeda di Kampus Rumah Belajar Persada, Kompleks Taman Persada Raya, Jatibening; pagi (12/11) lalu. Para homeschooler jenjang SD-SMA Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening  yang berada di bawah bimbingan Tim Guru PKBM ‘Tamansari Persada’ hari itu mengenakan baju batik dan nampak sibuk di berbagai sisi kampus. Di dekat pintu masuk sekelompok homeschooler bersiaga dengan kalung-kalung yang terbuat dari rangkaian bunga aster warna-warni, harmoni getaran bambu alat musik tradisional angklung mengalun dari lantai dua menghantar ritme dinamis lagu Sunda berjudul Manuk Dadali ciptaan almarhum Sambas, dan di area lobi kursi-kursi telah ditata sedemikian rupa dipadu seperangkat alat musik plus pengeras suara di bagian depan mengisyaratkan akan adanya sebuah pertunjukan. Para kakak guru memperlihatkan ekspresi dan gestur paduan antara antusiasme dengan sebersit kecemasan. Ada apa gerangan?

Sebuah spanduk yang dipasang membentang di area depan kampus membewarakan ucapan selamat datang pada Tim Asesor Akreditasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Kita sudah familiar dengan predikat akreditasi sekolah maupun perguruan tinggi yang secara umum dikaitkan dengan nilai kualitas pelayanan jasa pendidikan lembaga bersangkutan yang diberi pemeringkatan menggunakan huruf A, B, dan C dimana A merepresentasikan nilai tertinggi.

Akreditasi ternyata bukan hanya dipersyaratkan bagi lembaga pendidikan formal saja, kurus-kursus dan berbagai bentuk pendidikan non formal lain juga harus menjalaninya. Badan Akreditasi Nasonal Pendidikan Non Formal (BAN-PNF) akan menugaskan Tim Asesor Akreditasi untuk melakukan berbagai peninjauan dan penilaian atas sebuah lembaga pendidikan non formal yang sudah mengajukan permohonan akreditasi dan melengkapi berbagai persyaratan administratifnya.

Asesor Akreditasi adalah seseorang yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi yang relevan dengan tugas untuk melaksanakan akreditasi terhadap kelayakan program dan satuan pendidikan non formal. PKBM ‘Tamansari Persada’, Jatibening, yang telah mengajukan permohonan akreditasi pada BAN-PNF dan lolos tahap Desk Assesment (pengujian dokumen dan berkas administrasi pendukung, -pen.), sekarang memasuki tahap pengujian berikutnya yang dinamakan Visitasi berupa kunjungan dari Tim Asesor yang akan melihat secara langsung aktifitas PKBM di lapangan dan melakukan pengecekan ulang serta melengkapi dokumen-dokumen sesuai persyaratan akreditasi.[caption caption="Proses Visitasi yang menuntut ekstra ketelitian dan ketekunan (dok RBP)"]

[/caption]

Sri Aisyah Hastuti, SPd, MM (65) dan Dr Kuswara (42) yang notabene Asesor Akreditasi berpengalaman terlihat agak terkejut menerima sambutan ramah Pembina PKBM, Revita Tantri, dan Ketua PKBM, Wina Yunitasari, yang disambung dengan pengalungan bunga aster oleh dua siswa di ambang pintu masuk.

“Waduh, padahal biasa saja tak usah seperti ini.”Ungkap Aisyah di ruang kerja Revita.

“Itu inisiatif para siswa kok, Bu, kami para guru hanya mengarahkan dan mendampingi.”Papar Wina yang dikuatkan oleh Revita seraya mengajak kedua asesor tersebut menuju ke ruang tengah lobi untuk menyaksikan unjuk kebolehan siswa mereka dari semua jenjang pendidikan. Tarian Sajojo dibawakan dengan lincah dan jenaka oleh kelompok homeschooler SD menjadi pembuka disusul performa kakak-kakak kelas mereka yang menyajikan lagu Manuk Dadali dalam versi instrumental angklung (SMP) dan versi grup vokal (SMA).

Usai pementasan singkat itu, Aisyah dan Kuswara diiringkan memasuki ruang Laboratorium IPA yang telah disulap untuk sementara menjadi Ruang Akreditasi. Meja, kursi, dan tumpukan dokumen persyaratan akreditasi yang telah dijilid rapi berbentuk buku-buku tebal yang pastinya sangat berat (para guru menyebutnya ‘borang’, -pen.) hasil kerja keras Tim Guru serta warga PKBM ‘Tamansari Persada’ lainnya telah menanti di sana.

Tanpa buang waktu lagi, Aisyah pun menyiapkan semua hadirin untuk melakukan seremoni pembukaan proses akreditasi dengan pengantar singkat dan bersama-sama mengucap basmalah. Kali ini yang akan diuji adalah semua hal yang berkaitan dengan Program Kesetaraan SMP (Paket B).

Pengecekan dokumen, melengkapi berkas-berkas, wawancara, tur keliling kampus untuk menilai fasilitas belajar, dan kunjungan kelas untuk melihat langsung kegiatan belajar-mengajar serta mendokumentasikannya dalam bentuk foto adalah prosesi yang harus dilakukan oleh Civitas ‘Tamansari Persada’ bersama para asesor. Para guru bahkan sudah membuat semacam ruang pameran hasil karya anak-anak didik mereka di lantai dua dan berbagai pernik cantik serta benda-benda multiguna dari kegiatan daur ulang sampah sukses menarik perhatian Kuswara dan Aisyah.

Begitu pula suasana interaktif dalam kelas dimana para siswa tanpa canggung berdialog santai dengan Kuswara seputar aneka kegiatan edukatif yang mereka jalani di PKBM berlangsung ceria sesekali terdengar tawa menimpali omongan lucu teman-teman mereka. Usai berkeliling, Asesor pun kembali ke Ruang Akreditasi untuk melakukan kembali pengecekan dokumen dan wawancara.

Proses Akreditasi berlangsung maraton sejak pukul 08.00 wib sampai pukul 17.00 wib dengan seremoni penutupan dan ucapan bersama hamdalah menjadi acara penuntas. Hal serupa berulang pada keesokan harinya (13/11) untuk proses akreditasi Program Kesetaraan SMA (Paket C). Selanjutnya PKBM ‘Tamansari Persada’ akan menunggu hasil proses penilaian berikutnya, yakni Validasi, dan setelah Rapat Pleno Penetapan di BAN-PNF barulah akan terbit Surat Keputusan BAN-PNF beserta Sertifikat Akreditasi sekitar tiga bulan mendatang.

Tentu saja wajar berharap bahwa Paket B dan Paket C bisa memperoleh predikat Akreditasi ‘A’ namun yang terpenting,”Apapun hasilnya, semua proses sudah dijalani sebaik mungkin,”Ujar Revita,”Kita juga memperoleh banyak masukan untuk terus memperbaiki diri.”

 [caption caption="Foto bersama dan selebrasi syukur atas selesainya menjalani sebuah proses (dok RBP)"]

[/caption]

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun