Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Game Hewan Tiga Zona untuk Menjalin Pertemanan

9 Juli 2015   13:17 Diperbarui: 9 Juli 2015   13:38 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Game yang bikin cerdas dan sehat (dok RBP)"]

[/caption]

Kerajaan hewan di Indonesia terbagi atas tiga wilayah persebaran dengan Garis Webber dan Garis Wallace sebagai pembatas , yakni  Fauna Asiatis, Fauna Australis, dan Fauna Peralihan. Fauna Asiatis yang punya nama lain Fauna Dataran Sunda menghuni kawasan Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Sementara Fauna Australis yang disebut juga Fauna Dataran Sahul dapat dijumpai di Irian Jaya dan pulau-pulau di sekitarnya. Penamaan itu didasarkan pada adanya persamaan dengan binatang-binatang yang hidup di Benua Australia.. Selanjutnya Fauna Peralihan yang menghuni wilayah antara Fauna Asiatis (dibatasi oleh Garis Wallace) dan Fauna Australis (dibatasi oleh Garis Webber).  Lantas bagaimana serunya game yang diilhami dari kerajaan hewan ini?

Para homeschooler jenjang SMP-SMA Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening mendapat kehormatan menjajal sporty game yang dirancang oleh para kakak guru mereka untuk mengasah otak sekaligus menjalin keakraban pertemanan di antara mereka itu saat mengikuti Masa Orientasi Siswa (MOS) yang digelar pada Selasa pagi (30/6) lalu di Aula Rumah Belajar Persada, Jatibening, Bekasi.  Diawali dengan adu cepat mengambil kartu-kartu yang disebar acak di lantai Aula. Kartu-kartu itu bertuliskan berbagai nama fauna dan flora; yang belakangan ini dikelompokkan berdasarkan manfaatnya bagi umat manusia, yaitu tanaman perkebunan, tanaman pertanian, dan tanaman hias. Mereka lalu mencari teman-teman dengan kartu  bertuliskan zona penyebaran fauna yang sama atau flora yang sejenis, saling menyapa, dan membentuk kelompok-kelompok.

Setelah itu mereka melakukan diskusi kelompok sambil lesehan  untuk membuat semacam deskripsi fauna/flora berdasarkan kartu-kartu yang tadi mereka ambil, menentukan ketua, dan melakukan presentasi tentang hasil diskusi mereka. Usai presentasi dan menonton film pendek tentang kekayaan hayati Indonesia, barulah mulai babak yang menuntut kelincahan otot dan otak lewat Sesi Pencarian Jejak dimulai. Ada enam pos yang harus mereka datangi secara berkelompok untuk menyelesaikan berbagai tantangan yang sudah tersedia di sana. Pos pertama ditentukan berdasarkan hasil penyusunan serpih-serpih puzzle yang harus disusun oleh setiap kelompok membentuk gambar flora atau fauna tertentu. Pos-pos selanjutnya diarahkan oleh para penjaga pos masing-masing.

Tantangan yang harus mereka hadapi di Pos Ruang Sedap Malam adalah setiap anggota kelompok harus memberikan fakta atau opini tentang studi kasus flora/fauna yang diberikan oleh kakak guru penjaga pos. Mereka harus menggambarkan flora/fauna yang deskripsinya diberikan oleh kakak guru di Pos Ruang Rafflesia. Sementara penjaga Pos Ruang Anggrek Bulan meminta mereka berbaris sejajar dan membuat kalimat bermodalkan kata terakhir dari kalimat yang disusun oleh teman yang berdiri di sebelah, begitu seterusnya.

[caption caption="Presentasi hasil diskusi dengan berbagai gaya (dok RBP)"]

[/caption]

Lalu setiap anggota kelompok harus mengutarakan pemikiran  untuk menjawab pertanyaan ‘Bagaimana sikap kalian dalam menjaga kelestarian lingkungan?’ di Pos Ruang Komodo dan anggota yang mendapat giliran terakhir bertugas membuat kesimpulan atas opini yang disampaikan oleh teman-temannya. Kemampuan mengeja kata dibutuhkan saat setiap anggota dituntut menguraikan nama-nama flora/fauna yang diberikan dalam bahasa Inggris di Pos Ruang Kelinci.  Mengisi teka-teki silang (TTS)  adalah tantangan yang menanti mereka di Pos Ruang Cendrawasih.

Usai menjelajah keenam pos pencarian jejak, para homeschooler kembali ke Aula untuk acara perkenalan dengan walikelas masing-masing, menerima pengumuman, dan foto bersama menjadi momen penutup rangkaian kegiatan MOS SMP-SMA HSKS Jatibening tahun ajaran 2015/2016 yang mengusung tema ‘Flora dan Fauna Daratan’ untuk kurikulum  pengajarannya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun