Mohon tunggu...
Rumah Belajar Persada
Rumah Belajar Persada Mohon Tunggu... -

Pokoknya dimana saja,kapan saja, dan bersama siapa saja; belajar itu sebaiknya jalan terus.... We Can Do It !\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Money

Pesta Kekayaan Laut Indonesia Di Kampus RBP

19 Januari 2015   23:04 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:48 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aroma lezat menggugah selera menyambut penciuman pagi (17/1) itu saat kaki menjejak ke dalam kampus Rumah Belajar Persada (RBP) yang terletak di kawasan kompleks perumahan Taman Persada Raya, Jatibening, Bekasi.  Baru lewat sedikit dari jam delapan namun para homeschooler SD-SMP dan kakak-kakak guru Homeschooling Kak Seto (HSKS) Jatibening sudah terlihat sedemikian sibuk wara-wiri lewat tangga maupun lift dari lantai dasar sampai lantai tiga sambil menenteng atau mengangkut macam-macam barang. Lantas apa pula kaitannya dengan sedapnya aroma masakan yang membuat perut langsung aktif berkeruyukanini?

[caption id="attachment_346961" align="aligncenter" width="614" caption="Iklan karya sendiri yang ciamik (dok RBP)"][/caption]

Whiteboard penuh tempelan kertas berlatar figur-figur spidol binatang laut di depan pintu lift mewartakan ajakan ‘Kami Tunggu Di Bazar RBP HSKS’ lalu pemberitahuan ‘Kami Ada Di Lantai 3- Nikmati Berbelanja Ala HSKS Jatibening’, dan sebuah janji ‘Ada Yang Beda... Sensasi Belanja Yang Seru, Semua Ada di Bazar RBP 2015’. Kertas-kertas lainnya yang marak dengan berbagai ragam tulisan dan gambar khas anak-anak menyuarakan promosi tentang produk-produk yang dijajakan. Berbagai pernik cenderamata, minuman segar, dan aneka seafood ... hmmm, rupanya yang terakhir inilah yang membuat perut demo minta diisi.

Kertas lain di papan itu berisikan susunan acara dan panduan belanja di arena bazar dimana para pembeli disarankan berkeliling ke semua stan sebelum mulai berbelanja dan semua pembayaran dilakukan melalui para kasir yang akan memberikan sepasang nota berwarna pink-putih setelah para pembeli menyetorkan sejumlah uang untuk pesanan mereka. Nah, nota ini kemudian akan diberikan pada penjual untuk ditukar produk-produk yang mereka inginkan.

[caption id="attachment_346963" align="aligncenter" width="544" caption="Menyiapkan barang dagangan (dok RBP)"]

1421655769787809542
1421655769787809542
[/caption]

Kertas krep, karton, styrofoam, kertas hvs, dan berbagai media lain telah berubah menjadi pita-pita, berbagai bentuk flora fauna laut yang lucu-lucu, penutup meja, papan promosi produk, serta pernak-pernik dekoratif yang semarak penuh warna sedap dipandang mata,”Ini semua adalah hasil kerja keras para homeschooler yang mereka kerjakan seusai pelajaran kelas.” Papar Usma Rina, SSi., Kepala Sekolah HSKS Jatibening. Para kakak guru menempatkan diri sebagai pendamping untuk memberikan panduan sekaligus menjadi penyemangat bagi anak-anak didik mereka saat pengerjaannya.

Arena bazar terbagi menjadi kelompok stan penjualan kerajinan tangan hasil karya para homeschooler jenjang SD yang berlokasi di Aula RBP dan selasar depan yang terletak di bagian luarnya diisi kelompok stan penjualan kakak-kakak mereka dari jenjang SMP yang menawarkan makanan-minuman berbahan dasar olahan hasil laut atau, setidaknya, nyerempet-nyerempet isu laut-lah agar pas dengan tema kegiatan ‘Eksplorasi Kekayaan Laut Indonesia’.

Kepiting, ikan-ikan, dan bintang laut jadi begitu imut menggemaskan di tangan para homeschoolers SD yang menggunakannya sebagai motif-motif tempelan di bando, tempat pinsil, kotak tisu, gantungan kunci, penutup pensil, dan berbagai pernak-pernik lain. Bahan yang digunakan untuk mewujudkan kreasi mereka juga sangat variatif dari mulai kain flanel, kertas warna, kertas krep, dan berbagai taburan untuk sentuhan akhir. Tak hanya bermain dengan lem, para kakak guru bahkan memperkenalkan mereka pada cara menjahit. Prosedur umumnya, kakak guru membuatkan pola, para homeschooler menggunting-menjahit-menempel untuk mewujudkan pola, dan bersama-sama melakukan pengemasan produk.

[caption id="attachment_346965" align="aligncenter" width="510" caption="Saatnya bertransaksi ... (dok RBP)"]

14216561851253244367
14216561851253244367
[/caption]

Sementara para homeschooler jenjang SMP yang menyajikan siomay ikan, sate seafood, aneka sushi, es rumput laut, dan puding melakoni sendiri mayoritas proses pembuatan produk dari mulai belanja bahan-bahan makanan di pasar, menyiapkan hidangan utama, sampai siap saji bagi para pembeli. Lantas baik homeschoolers SD maupun SMP sama-sama all out dalam memasarkan produk-produk mereka, bahkan tanpa segan-segan mengasong dagangan keliling arena bazar sambil merayu para orangtua atau siapa saja yang hadir untuk membeli produk mereka. Tak mengherankan, penjualan bazar hari itu sukses besar !

Usai bazar para orangtua pun mengikuti para walikelas untuk mengambil buku rapot buah hati mereka. Kesungguhan, ketekunan, dan kreatifitas para homeschooler unjuk kebolehan di acara Marketing Day RBP bisa merupakan alternatif acara baru yang bagus untuk dipilih, selain pentas seni mainstream yang biasa digelar, dalam momen rutin pembagian rapot semester dimana orangtua bisa melihat kemajuan prestatif anak-anak mereka bukan hanya sebatas materi akademik formal semata.

[caption id="attachment_346966" align="aligncenter" width="560" caption="Menikmati karya buah hati sebelum mengambil rapot (dok RBP)"]

1421657677280737348
1421657677280737348
[/caption]




Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun