Mohon tunggu...
Humaniora

Polisi bersama Relawan Granat Bekuk Pembegal di Lampung Timur

2 Mei 2017   10:18 Diperbarui: 2 Mei 2017   13:03 1355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
H. KRH. Henry Yosodiningrat saat Reses April 2017

Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan H. KRH. Henry Yosodiningrat memanfaatkan waktu Kunjungan Kerja di Masa Reses, dengan bertatap muka sekaligus memberikan pembekalan dengan Relawan Granat se-Kecamatan Batanghari di Balai Desa Selorejo, Lampung Timur.

Dalam paparannya Henry mengingatkan,sebagian besar penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) hampir 80 persen isinya pelaku tindak pidana narkoba. Bangsa ini bukan hanya dalam kondisi darurat Narkoba namun sudah BENCANA dan merupakan ancaman terhadap masa depan generasi muda.

"Kalau kita diam jika setiap hari di setiap desa di seluruh Indonesia ada yang meninggal karena narkoba, saya gak tahu lagi bagaimana nasib Bangsa ini ke depannya," ujar Henry.

Kejahatan Narkoba, ditambahkan Henry, adalah perang proxy war, perang tanpa bentuk. Jadi kejahatan ini dilakukan secara sistematis untuk menghancurkan suatu bangsa.

Sementara itu dalam sambutannya, Camat Batanghari Rohiman mengatakan, Relawan Anti Narkoba sudah hampir terbentuk di seluruh desa di Kecamatannya.

Hadir juga Kapolsek Batanghari AKP Husni mendukung acara Tatap Muka Relawan dan Satgas Anti Narkoba yang diinisiasi Ketum DPP Granat Bapak Henry Yosodiningrat bersama Relawan dan Satgas Anti Narkobanya.

"Kehadiran Relawan dan Satgas Sangat membantu kinerja Polri. Saya berterima kasih kepada Bapak Henry Yosodiningrat atas perhatiannya turut memerangi kejahatan Narkoba di wilayahnya. Hal itu memicu semangat Polri untuk lebih massif lagi memberantas kejahatan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba," kata Kapolsek.

Di sambutan yang lain Danramil 0411 Batanghari Letkol Inf Jajang Kurniawan berharap ada kerjasama yang baik dengan Polri dan masyarakat dalam memerangi Narkoba. "Hal sederhana yang kami lakukan adalah seruan dalam spanduk yang ditebar di kampung dengan ajakan untuk tidak bersentuhan dengan narkoba."

Ia memotivasi para relawan untuk tulus ikhlas dalam mengawal desanya dari peredaran gelap narkoba. Semua itu dilakukan demi menyelamatkan generasi muda bangsa kita.

Kesalahan kita masyarakat saat ini, lanjut Danramil Jajang Kurniawan, dalam menyikapi maraknya kejahatan narkoba adalah kurang pedulinya masyarakat terhadap tetangga, saudara atau keluarganya yang menjadi pemakai narkoba. Para pemakai kerap dikucilkan, hal itu yang membuat para pengedar masih bebas berkeliaran.

"Tugas utama Relawan atau Satgas hanya peduli. Peduli tetangga, teman dan saudaranya," tegas Jajang.

Kejadian begal terjadi di sekitar balai desa tempat kegiatan berlangsung. Kata Henry, kalau itu bandar narkoba, biar peluru senjata saya yang meletus. Tapi karena begal dan sudah ada yang menangani, biar saja pihak berwenang yang mengatasinya.

Dibentuknya Relawan dan Satgas Anti Narkoba di setiap Kampung di Lampung menurut Henry Yosodiningrat, sesuai dengan nawa cita Presiden Jokowi yaitu membangun Indonesia dari pinggiran.

"Dengan dibentuknya Relawan di setiap desa, saya berharap ini bisa berfungsi.

Adanya Relawan dan Satgas diharapkan bisa mencegah terjadinya penyalahgunaan / menekan bertambahnya jumlah pemakai (korban) sehingga akan mengurangi permintaan terhadap Narkoba. Mencegah masuknya peredaran gelap Nakoba ke wilayah masing masing Desa, sekolah dan komunitas," urai Henry.

Kalau mereka berani merusak bangsa kita dengan narkoba, tambah Henry, kenapa kita takut melawan mereka demi kebaikan.

"Kalau ada yang tanya relawan ditanggung atau tidak? Ya gak. Saya aja gak digaji mengabdi untuk ini. Terus keselamatan Relawan bagaimana? Ya jangan tanya saya. Tanya sama Allah. Tujuan kita LillaHita'ala untuk menyelamatkan bangsa ini, jadi jangan takut," harap Henry.

hy-begal-5907fa66b392732e08d20ffa.jpg
hy-begal-5907fa66b392732e08d20ffa.jpg
hy-bergal-lagi-5907fa7108b0bd8506566b78.jpg
hy-bergal-lagi-5907fa7108b0bd8506566b78.jpg
Ada kejadian menarik saat kegiatan Tatap Muka sekaligus Pembekalan Relawan Anti Narkoba ini berlangsung. Dua pelaku pembegalan sepeda motor dibekuk oleh polisi yang kebetulan mengamankan kegiatan tersebut saat keduanya berusaha melarikan diri.

Dua orang Ajudan Anggota DPR RI H. KRH. Henry Yosodiningrat, Bharatu Jaka Adi Putra dan Bharatu Raffly yang berasal dari Kesatuan Brimob Polri turut menghadang laju sepeda motor 2 pelaku yang kabur ke arah Dusun 42. Para pelaku mencoba membegal motor milik Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Metro di Dusun 38 namun gagal.

Sial bagi pelaku karena ada Tim Rumah Aspirasi Henry Yosodiningrat yang kebetulan berpapasan dengan mereka di Dusun 38 langsung menghubungi Bhabinkamtibmas setempat, Aiptu Indra Setiawan. Tak jauh dari Balai Desa Selorejo, lokasi kegiatan Granat berlangsung, 2 pelaku begal itu dibekuk dan nyaris dihakimi massa yang berkumpul.

Diduga para pelaku juga pemakai Narkoba. Jika hasil tes urine membuktikan pembegal juga pemakai Narkoba, maka kejadian begal di siang bolong itu seperti menegaskan tindak pidana kejahatan narkoba adalah sumber pemicu bagi kejahatan kriminal lain.

hy-begal-1-5907fa87127b615d27516591.jpg
hy-begal-1-5907fa87127b615d27516591.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun