Mohon tunggu...
Inovasi

Konsisten Perangi Narkoba, Henry Yoso Gandeng Polda Lampung Bentuk Satgas Anti Narkoba

15 Maret 2016   15:25 Diperbarui: 15 Maret 2016   15:40 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Anggota DPR RI yang juga Ketum DPP Granat Henry Yosodiningrat di Mapolda Lampung - foto: Tim Rumah Aspirasi Henry Yosodiningrat"][/caption]

 

Anggota DPR RI H. KRH Henry Yosodiningrat, SH. mewakafkan dirinya untuk bersama-sama memerangi peredaran narkoba. Bukan hanya itu, penyalahgunaan narkoba juga menjadi suatu hal penting yang harus diperhatikan.

Pasalnya penyalahgunaan narkoba harus betul serius melakukan rehabilitas tanpa melupakan penegakan hukum.

"Saya prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Segenap warga negara indonesia harus terbebas dari narkoba," kata dia di Mapolda Lampung, Bandarlampung, Senin (14/3) malam.

Pertemuan ini sejalan dengan 6 Instruksi Presiden Jokowi untuk memerangi narkoba. Yaitu, pertama, menginstruksikan kepada semua stakeholder dan kementerian/lembaga terkait menghilangkan ego sektoral. Kedua, pemerintah menyatakan perang terhadap narkoba. Ketiga, menutup celah semua masuknya narkoba. 

Keempat, terapkan kampanye kreatif bahaya narkoba. Kelima, meningkatkan kewaspadaan terhadap Lapas yang digunakan tempat peredaran narkoba. Dan keenam, rehabilitasi secara efektif terhadap pecandu narkoba. 

Dalam pertemuan itu, Kepolisian Daerah Lampung dan Gerakan Nasional Anti-Narkotika berserta jajaran Badan Narkotika Nasional Provinsi Lampung menggagas pembentukan Satgas Anti Narkotika di tingkat desa di daerah ini untuk membatasi pergerakan peredaran narkoba di tengah masyarakat.

"Kurang lebih akan kami bentuk 2.696 Satgas Antinarkoba di desa-desa se-Lampung," kata Kapolda Lampung Brigjen Ike Edwin, usai pertemuan dengan H. KRH Henry Yosodiningrat.

Menurut dia, nantinya setiap desa akan memiliki kader Satgas Antinarkoba (SAN) yang bertugas sebagai kepanjangan tangan pemerintah dan kepolisian dalam melakukan pengawasan terhadap peredaran narkoba di wilayahnya.

Brigjen Ike Edwin mengatakan satgas pemberantasan narkoba atau satgas masyarakat peduli narkoba akan segera dideklarasikan bulan depan atau April mendatang.

Satgas ini, kata dia, terdiri dari 30 orang di setiap desa itu, terdiri dari Bhabinkamtibmas, Babinsa, perangkat desa, tokoh agama, tokoh adat, tokoh pemuda dan ormas (Granat), termasuk Ditnarkoba dan BNN Provinsi Lampung.

"Bulan depan akan dideklarasikan. Bukan hanya masyarakat biasa, polisi juga masih ada yang menggunakan bahkan mengedarkan narkoba, sehingga harus segera dibentuk tim ini," kata Kapolda lagi.

Ketua Umum DPP Granat KRH Henry Yosodiningrat mengatakan bahwa Granat mendukung penuh rencana membentuk satgas tersebut yang memang awalnya merupakan inisiatif dirinya bersama Tim Rumah Aspirasinya di Dapil Lampung II serta dan Pengurus Granat dari tingkat pusat hingga daerah. Gayung bersambut, Polda Lampung bersedia membantu dengan infrastruktur jaringan Polres dan jajaran BNN se-Lampung.

"Granat siap. Saya ingin memulainya dari Lampung, bagaimana lebih memberdayakan masyarakat untuk mengajak tidak menggunakan narkoba," kata dia.

Bahkan, Henry mendorong agar satgas ini segera dideklarasikan.

 

[caption caption="Henry Yoso di Polda Lampung - foto: Tim Rumah Aspirasi H.KRH Henry Yosodiningrat, SH"]

[/caption]

Namun dia mengingatkan agar terus mengontrol satgas ini. "Yang penting komitmen dalam membangun negeri dari pedesaan, ini terobosan baru kita selamatkan generasi muda dari desa agar mempersempit peredaran narkoba di setiap desa," kata dia.

Henry menyebutkan bahwa peredaran narkoba ini tidak hanya terjadi di kota-kota besar saja, melainkan wilayah pedesaan sekarang menjadi sasaran utama para pengedar narkoba.

Bahkan, ia menilai, penanggulangan penyalahgunaan narkoba saat ini termasuk gagal di semua sisi. Jadi, ia melanjutkan perlu adanya upaya serius dan sinergi antara pemerintah, kepolisian, BNN, dan masyarakat untuk melakukan pencegahan sejak dini.

"Mudah-mudahan gagasan ini akan dapat menjadi solusi dan pertama kali kita adakan di Lampung sebagai sarana uji coba," ujar dia.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun