Kuingat ada jarak antara masa lalu
itulah kenangan.
jarak antara ruang tak bertepi.
Melalui jejak artefak kulacak jarak itu
untuk menghadirkan kenangan menjadi nostalgia
atau romantisme.
Kumaknai artefak itu, dijalin dalam untaian kata
kalimatkalimat yang dirangkai penuh makna.
Walaupun pada akhirnya menjadi artefak kata
wakil bahasa masa lalu.
Kenangan itu memicu harapan akan indahnya masa akan datang.
Representasi dari kenyataan pada masa lalu
bukan perkara baik dan buruk semata.
tergantung pada artikulasi.
Ya, itulah aku mengingatmu sebagai kenangan
fragmen peristiwa di masa lalu yang terekam dalam jejak artefak.
Keramaian dalam sunyi, dinding yang membisu Fort Rotterdam.
Itulah kenangan, hadirnya Spellman bersua dengan Arung Palakka
Dinding benteng dan bangunan menjadi saksi yang membisu
Mencoba berkisah tentang masa lalu, merangkai kenangan
romantisme masa lalu.
Tapi tak mampu, karena tembok benteng itu berlumut
dan dinding itu telah retak.
Biarlah kebenaran dari percakapan itu menjadi kenangan
tentang bersuanya Spellman dan Arung Palakka di Fort Rotterdam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H