Mohon tunggu...
Sifa fauziah
Sifa fauziah Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Mahasiswa Ilmu Politik Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Unnes Giat 2 Desa Puluhan: Sosialisasi Pembuatan Eco Enzyme dan Pemberian Bibit Jahe Bersama PKK Dukuh Karangri sebagai Bentuk Nyata Kepedulian terhadap Lingkungan

7 September 2022   20:20 Diperbarui: 9 September 2022   20:35 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemberian bibit jahe sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. (foto:sumber pribadi)

Sekitar 70% sampah yang terbuang di tempat pembuangan akhir adalah sampah organik. Dari sampah organik ini dapat menimbulkan berbagai macam bau yang tidak sedap di lingkungan dan memberi resiko terjadinya ledakan di tempat pembuangan akhir karena pembusukan sampah organik dapat menghasilkan gas metana..  

Mengapa harus Eco-Enzyme? Dengan pembuatan Eco-Enzyme, kita dapat mengolah sampah organik agar mengurangi volum tempat pembuangan sampah dan akan mengurangi dampak ledakan pada TPA dan dampak dari efek rumah kaca. 

"Sosialisasi ini diadakan karena saya selaku mahasiswa dari jurusan biologi ingin memperkenalkam ,h88,,un terkait Eco-Enzyme kepada ibu-ibu PKK dimulai dengan pengertian, cara pembuatan, dan manfaat yang dihasilkan dari Eco-Enzyme sebagai cairan serbaguna dan sebagai bentuk nyata terhadap lingkungan sekitar," ujar Triana selaku penanggung jawab program pada Minggu (28/08).        

Eco-enzyme dikembangkan oleh Dr. Rosukon Poompanvong dan diperkenalkan secara lebih luas oleh Dr. Joean Oon. Eco-Enzyme merupakan cairan alami serba guna yang berasal dari hasil fermentasi antara gula, sisa buah/sayuran dan air dengan perbandingan masing-masing 1:3:10 yang difermentasi selama 2-3 bulan. 

Hasil akhirnya adalah cairan berwarna kecoklatan dengan aroma asam segar khas fermentasi. Warna Eco-Enzyme bervariasi dari yang bergantung pada jenis sisa buah/sayur sampai dengan jenis gula yang digunakan. Hasil panen Eco-Enzyme bisa dikemas di botol kaca atau plastik bertutup rapat disarankan dikemas di botol-botol kecil dengan alasan kepraktisan dan penjagaan kualitas. 

Hasil akhir pembuatan Eco-enzyme. (foto:sumber pribadi)
Hasil akhir pembuatan Eco-enzyme. (foto:sumber pribadi)

Cairan ini memiliki segudang manfaat. Pertama, Eco-Enzyme  dan juga ampas kulit sisa Eco-Enzyme bisa digunakan sebagai pupuk alami, dengan cara mencampurkan 15 ml air kedalam satu liter air lalu siram tanaman yang ingin diberi pupuk menggunakan larutan Eco-Enzyme yang sudah di encerkan tersebut. Dan untuk ampas sisa Eco-Enzyme di haluskan terlebih dahulu dan dicampur kepada tanah yang akan dijadikan sebagai media tanam. 

Kedua, Eco-Enzyme juga bisa digunakan sebagai herbisida pada tanaman atau menghilangkan hama serta meningkatkan kualitas pada tanaman anda. Cara penggunaannya adalah dengan mencampurkan 30 ml eco enzyme dengan dua liter air. Lalu, masukkan campuran tersebut ke dalam botol spray dan semprotkan pada organisme yang ingin dilindungi. 

Ketiga, Eco-Enzyme bisa digunakan untuk membersihkan seluruh area rumah seperti pembersih lantai, kamar mandi dan pembersih kompor. Caranya dengan mencampurkan Eco-Enzyme secukupnya dalam air setiap kali ingin digunakan atau setiap 1 ml dilarutkan dengan 100 ml air.

Penggunaan Eco-enzyme sebagai larutan pembersih alami berkontribusi menjaga lingkungan bumi kita. Hal ini dikarenkaan cairan ini tidak mengandung bahan kimia yang dapat merusak lingkungan sekitar kita. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun