Semua maskapai penerbangan (Lion Air, Sriwijaya, Batavia, Merpati, Air Asia, Merpati dan lain-lainnya) memberlakukan Tiket Promo untuk pembelian tiket jauh hari sebelum hari keberangkatan. Â Apa sebabnya? Karena setiap maskapai Penerbangan memang BERSAING untuk mendapatkan penumpang.
Maskapai akan diuntungkan bila untuk 1 rute untuk tanggal tertentu sudah diketahui berapa banyak jumlah penumpangnya dan berapa banyak peminatnya. Â Maskapai menjadi mudah untuk menentukan Cost Operational per Pesawat dalam setiap rute.
Dengan kondisi tersebut maka para pelanggan kami selalu memesan jauh lebih awal untuk Tiket Peak Season seperti  Momen Lebaran, Momen Natal dan Tahun Baru, Momen Imlek dan Musim Liburan anak sekolah.  Pelanggan kami untung, kami untung dan Maskapai juga untung.
TAPI KONDISI ITU SUDAH TIDAK TERJADI LAGI DALAM 6 BULAN TERAKHIR.
Dalam 6 bulan terakhir, setiap agen travel yang  login ke sistim ticketing dari Lion dan Batik maupun  Sriwijaya dan Garuda (memang hanya ada 2 Grup Maskapai),  tidak pernah ada lagi Tiket Promo. Â
Yang ada hanya tiket Ekonomi dimana yang paling murah  hanya di kelas Bravo dan Hotel, sisanya kelas Whiskey keatas hingga Eksekutive.  Sudah tidak ada lagi tiket kelas Uniform,Romeo  dan Xray yang biasanya dikenal sebagai Tiket Promo.Â
Lucunya harga tiket yang dipasang di setiap maskapai untuk 3 bulan ke depan maupun 6 bulan kedepan, setiap tanggal ternyata harganya  SAMA  yaitu  ada di level Tiket Ekonomi  kelas Whiskey. Â
Contoh kecil utk Rute CGK-DJJ (Jakarta-Jayapura), Dulu ada kelas Promo dengan harga di bawah Rp.2 Juta. Minimal Tiket  Ekonomi kelas Mike, November di kisaran Rp. 2,4 juta.  Tapi sekarang yang ada paling murah kelas Hotel di harga 3,6 Jt. Itu tersedia dalam H-3 atau H-4.  Bila dibeli sebelum itu harganya kelas Whiskey yaitu Rp. 4,1 jt.
Sangat tidak masuk akal  melihat  sistim ticketing yang ada saat ini di semua maskapai domesit.  Bagaimana mungkin selama 6 bulan ke depan untuk setiap harinya  tiket Ekonomi di kelas  dibawah Bravo dan Hotel sudah terjual sehingga yang tersisa kelas Whiskey.
Dugaan kuat saya,  tiket-tiket kelas  Itu  bukan sudah terjual tetapi memang diniatkan tidak dijual kecuali  dengan harga kelas Whiskey. Nanti kalau 3 hari sebelum hari penerbangan belum laku banyak, barulah diturunkan ke kelas Bravo dan Hotel.  Tapi  tidak lebih dibawah kelas tersebut sehingga memang harga tiket selalu mahal mendekati harga Batas Atas kelas Ekonomi.
Dan lebih lucu lagi  untuk rute tersebut diatas,  saat ini setiap tiket yang harganya paling rendah di kisaran 3,6 juta itu harganya antara tiket maskapai Lion Air dan tiket maskapai Citilink ternyata SAMA.