Mungkin saya masih butuh beberapa kasus ataupun  data survey untuk Pilkada yang salah satu kontestannya merupakan Petahana.
Tapi seandainya Teori itu memang Nyata adanya. Tentu ini harus menjadi perhatian kita semua untuk Pilkada-pilkada ke depan. Â Fenomena ini akan membuat suatu kesimpulan bahwa Mungkin ada suatu kebutuhan metoda survey yang khusus bila memang salah satu kontestannya merupakan Petahana.
Setelah Pilpres 2019 ini selesai akan menjadi bukti bahwa Teori "Surinc Passed" itu memang ada atau hanya kebetulan terjadi di 3 Pilkada diatas.
APA YANG TERJADI BILA PILPRES 2019 JUGA KENA Â EFEK "SURINC PASSED"?
Inilah yang saya takutkan sebenarnya. Â Takutnya memang ada efek Surinc Passed pada Pilpres 2019. Â Padahal selama ini kita semua sangat mengandalkan hasil-hasil survey dari lembaga survey yang ada.
Dalam teori Surinc Passed, bila disebut angka meleset 10% maka kandidat yang diunggulkan berkurang angka Elektabilitasnya sebanya 10% sementara kandidat lainnya bertambah sebanyak 10%.
Dibawah ini saya mecoba membuat stimulasi bila memang terjadi efek dari Teori Surinc Passed pada Pilpres 2019.Â
Dan hasilnya  mungkin  seperti yang tampak pada table terakhr.  Sebagai sontoh hasil stimulasi,  saya ambil Hasil Survey Litbang Kompas yang saya asumsikan terdampak  oleh "Surinc Passed" sebesar 8%, maka Prediksi hasil Pilpres 2019 adalah : Jokowi-Maruf 48,81% dan Prabowo-Sandi  51,19%.
Angka akhir ini adalah angka hasil Stimulasi sesuai  table diatas.
Semoga teori Surinc Passed ini tidak terjadi di Pilpres 2019 karena  saya tidak tahu dan tidak bisa membayangkan  dampak besarnya  akan seperti apa.  Artikel ini dibuat hanya sebagai data evaluasi  kita semua agar Pilkada-pilkada berikutnya jangan sampai meleset hasil surveynya..  Â