Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Partai-partai yang Beruntung dan Tidak Beruntung di Tahun 2019

2 Maret 2019   17:41 Diperbarui: 4 Maret 2019   05:06 3928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Kompas TV

Pada survey beberapa lembaga survey sebulan terakhir  diprediksi yang lolos ke Senayan hanya 5 partai yaitu : PDIP, Gerindra, Golkar, PKB dan Demokrat.  Tapi bila saya lihat data grafik perjalanan PAN, PKS dan Nasdem saya menduga kuat 3 partai ini juga akan lolos ke Senayan.

Berbeda halnya dengan PPP. Partai yang termasuk paling senior ini (sudah eksis pada zaman Soeharto) ternyata bila melihat Grafik perolehan suara dari satu Pemilu ke Pemilu lainnya sangat tidak stabil.  Prediksi saya partai ini tidak akan lolos ke Senayan.  Begitu juga dengan  Hanura, PSI,PBB, Partai Berkarya dan partai kecil lainnya.

Sebaliknya Partai baru lainnya yaitu Perindo, saya melihat partai baru ini berbeda dengan partai baru lainnya seperti PSI dan Berkarya. Perindo terlihat sudah memiliki jaringan partai seluruh Indonesia. Mereka sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Perindo saya cukup yakin bisa menembus Parlemen Treshold dan partai ini akan menambah kekuatan koalisi PDIP di Parlemen.

Peta Koalisi Parlemen di tahun 2019-2024 kemungkinan besar terbentuk 2 kubu yaitu: PDIP, Golkar, PKB, Nasdem dan Perindo sementara kubu seberangnya: Gerindra, PKS, Demokrat dan PAN. Kita lihat saja nanti hasil Pemilu Legislatif.

Partai-Partai yang Memiliki Masa Depan
Sub judul ini mungkin agak provokatif. Hehe. Tapi sebenarnya maksud saya adalah Partai-partai yang diperkirakan akan tumbuh dan berkembang dan menjadi semakin kuat di masa mendatang.  Saya mencoba menjabarkanya sesuai persepektif saya.

PDIP adalah Partai yang belum jelas masa depannya. Ini saya katakan karena  sangat terlihat PDIP sangat bergantung pada Jokowi.  Sejak dulu partai ini hanya bergantung pada nama besar pendirinya maupun nama besar sang Proklamator.

Dulu PDIP hanya bergantung pada Megawati sebagai anak Proklamator. Toh kemudian perolehan suara di Pileg 2004 anjlok sekitar 20%, kemudian di Pileg 2009 turun lagi 7 % (kalau tidak salah), barulah naik di 2014 setelah mencapreskan Jokowi.  Fakta itu membuktikan PDIP tidak akan laku bila hanya ada Megawati di sana.

Berandai-andai bila tidak ada Jokowi dan Megawati digantikan  Puan Maharani maka saya menduga PDIP akan semakin menyusut kekuatannya   sedikit demi sedikit.

Saat ini PDIP kuat karena ada Jokowi. Firasat saya mengatakan Jokowi akan menjadi Ketua Umum PDIP kalau Jokowi menang Pilpres lagi. Tetapi kalau Jokowi kalah di Pilpres maka PDIP kembali menjadi tak menentu nasibnya.

Demokrat seperti yang sudah saya sebut diatas adalah partai yang berhasil melakukan regenerasi kepemimpinannya. Demokrat adalah partai dengan simbol berbasis militer sebagai  sosok pemimpinnya. Demokrat partai santun yang akan semakin kuat perlahan-lahan.

Gerindra juga sama dengan Demokrat.  Pemimpinnya adalah mantan Militer.  Gerindra juga belum terlihat mampu melakukan regenerasi kepemimpinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun