Kembali kepada sosok Fahri Hamzah, untuk banyak hal dalam posisinya sebagai pihak oposisi saya sangat mendukung  suara-suara kerasnya. Begitu juga dengan Fadli Zon yang sering melontarkan kritik-kritik keras terhadap pemerintah. Saya dukung karena tujuan mereka benar meskipun caranya terkesan frontal bagi para pendukung pemerintah, apalagi pendukung fanatik Jokowi.
Tapi di sisi lain ada juga hal-hal yang saya pertentangkan dari mereka berdua (Duo F) ini, terutama sikap mereka yang terlihat sangat melindungi  Setya Novanto yang terlibat kasus KTP-El. Sikap mereka berdua menunjukkan  keberpihakan pada kepentingan partai  ataupun kepentingan para elit yang ada.
Dan satu hal lagi, ada kelemahan besar dari kedua F ini. Hal ini sudah saya cermati sejak lama dimana dalam beberapa hal terkadang mereka  berdua itu asbun ataupun asal njeplak.  Sayang sekali kalau itu sering terjadi karena posisi mereka sebagai Pucuk Pimpinan DPR. Sementara Pimpinan DPR yang lain yaitu Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan sangat berhati-hati di dalam mengeluarkan pernyataan-pernyataan.
AKHIRNYA Â FAHRI HAMZAH KENA BATUNYA
Yang selama ini kita semua tahu adalah yang namanya Fahri Hamzah dan Fadli Zon adalah Juara Debat Kusir. Mungkin saja dari kalangan masyarakat luas (termasuk saya)  pengen melihat sekali-sekali yang namanya  Fahri atau Fadli itu kena batunya (kalah telak dalam debat di muka umum).
Bukan kita benci mereka  tetapi  saya pikir semua orang memang tidak suka melihat  orang-orang yang Pokrol Bambu dalam berdebat.  Kita semua ingin orang-orang itu (terutama para pemimpin kita) selalu bersikap Ksatria kalau memang pendapat mereka salah.
Dan terjadilah hal tersebut dimana Fahri Hamzah dalam beberapa waktu terakhir terkesan sangat membela PANSUS KPK.  Saya tidak tahu apakah Fahri masih bernafsu untuk membubarkan KPK, ataukah hanya ada kepentingan tertentu sehingga terkesan Fahri  sangat membela kepentingan Pansus KPK.
Dari jagad Twitter dikabarkan Fahri Hamzah ngotot mempertanyakan Dasar Hukum  yang digunakan KPK untuk melakukan Operasi Tangkap Tangan dan Penyadapan Kasus.  Pertanyaan itu kabarnya di Mention ke Prof.  Mahfud MD.
Mahfud MD sebenarnya enggan berdebat dengan Fahri Hamzah akan tetapi karena ini menyangkut  hal penting untuk keberadaan KPK dan sebaiknya juga diketahui oleh masyarakat luas, akhirnya Prof. Mahfud MD menjawab/ menjelaskan apa-apa yang dipermasalahkan  Fahri Hamzah.
Perdebatan di Twitter antara kedua  (seperti yang dikutip dari  Jawa Pos) kurang lebih sebagai berikut :
Di awal perdebatan, Fahri mempersoalkan masalah dasar hukum OTT yang biasa digunakan KPK.