Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Quick Count, PDIP Pemenang Pileg 2014 tapi Jokowi Efek Belum Wow

9 April 2014   17:37 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:52 1752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampai dengan pukul 17.00 WIT, Rabu 9 April 2014 berdasarkan perhitungan hampir keseluruhan Lembaga Survey dimana suara masuk sudah mencapai 60 % sudah didapat hasil Yang Kemungkinan besar tidak akan berubah lagi yaitu dapat disimpulkan menurut perhitungan Quick Count Pemilu Legislatif 2014 dimenangkan oleh PDIP dengan angka 19,60%.

Kemenangan PDIP ini sudah diprediksi banyak pihak meskipun hampir kebanyakan lembaga survey memperkirakan PDIP akan menang dengan angka diatas 20% tetapi kenyataannya tidak mencapai angka 20%.Ini cukup mengejutkan karena sebelumnya diperkirakan Efek Jokowi akan menghasilkan prosentase diatas 6%sementara kekuatan PDIP sendiri tanpa Jokowi Efek sudah mencapai kisaran 15% sehingga berdasarkan prediksi banyak pengamat dan lembaga survey PDIP akan mencapai angka 20%.

Pada tulisan sebelumnya saya pun memprediksi kekuatan real PDIP sekitar 17 persen dan Jokowi Efek mencapai 6 persen sehingga dapat menghasilkan kemenangan sebesar 23 persen. Itu artinya Jokowi Efek hanya menghasilkan prosentase sebesar 3 persen. ini bisa berarti PDIP tidak mampu mengoptimalkan Efek Jokowi atau memang Euforia masyarakat kepada Jokowi yang berlebihan.

Dan selanjutnya bila memang sampai dengan pengumpulan suara sudah mencapai 100% dan angka perolehan PDIP tetap di kisaran 19,60% disusul posisi kedua Golkar dengan angka 14,5% lalu Gerindra dengan angka 12,01% maka kondisi ini membuat kekuatan partai-partai politik menjadi sangat merata.

PDIP tidak menjadi yang teratas dalam posisi bargaining politik dan koalisi-koalisi partai yang akan terbentuk menjadi sangat dinamis. Partai-partai menengah mempunyai posisi kuat untuk bargaining dan Partai-partai atas harus hati-hati melangkah agar mendapatkan Koalisi yang semaksimal mungkin.

Secara perhitungan sederhana PDIP hanya butuh 1 partai kecil pendamping untuk meloloskan Capresnya ke Pemilu Presiden bulan Juli nanti, begitu juga dengan Golkar yang hanya membutuhkan 1 partai menengah untuk mengusung Capresnya. Sementara Gerindra hanya butuh 2 partai untuk meloloskan Prabowo menjadi Capres nanti.

Meskipun demikian tidak mudah bagi PDIP untuk memilih mitranya berkoalisi, begitu juga dengan Golkar dan Gerindra.

Tapi bisa saja Koalisi yang terbentuk berdasarkan perhitungan ideal adalah ;

1.Golkar akan menggandeng Demokrat dan kemungkinan juga diikuti oleh PAN.

2.PDIP mungkin akan lebih mendekati PKB dan mungkin juga menggandeng Nasdem.

3.Sementara Gerindra kemungkinan akan menggandeng PPP, PKS dan Hanura.

Pada tulisan sebelumnya juga saya memperdiksi formasi seperti itu tetapi dengan perhitungan prosentase yang berbeda.

Yang pasti untuk beberapa hari kedepan ini berbagai parpol baik partai papan atas maupun partai papan bawah akan langsung melakukan lobi-lobi politik yang sangat intensif.

Salam Kompasiana.

Tulisan sebelumnya

http://politik.kompasiana.com/2014/04/05/prediksi-koalisi-partai-yang-terbentuk-setelah-tanggal-9-april-2014-644716.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun