Mohon tunggu...
Rullysyah
Rullysyah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis

Belajar dan Berbagi

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sebaiknya Jangan Meniru Baju Kotak-kotak Jokowi

25 Agustus 2012   12:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:20 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_195016" align="alignnone" width="250" caption="Bakal Calon Bupati Tanggamus Lampung (gambar : tribunenews.com)"][/caption]

Terinspirasi dari artikel kompasianer Dewi Malvana yang menuliskan beberapa calon pemimpin daerah yang mengikuti pilkada didaerahnya memulai kampanye dengan memakai baju kotak-kotak mirip Jokowi. (artikel disini).

Bisakah anda bayangkan seorang Foke memakai baju kotak-kotak?Atau pernahkah anda bayangkan seorang SBY atau Amien Rais atau Hotma Sitompul memakai baju kotak-kotak?Tentu tidak pernah dan andaikata bisa dibayangkan tentu rasanya “aneh” melihat seorangSBY atauAmien atau Foke atau Hotma Sitompul memakai baju kotak-kotak . Dan pasti akan berbeda kesan yang ditimbulkan bila dibandingkan dengan Jokowi yang memakainya.

[caption id="attachment_195017" align="alignnone" width="565" caption="Bakal Calon Walikota Makassar (Gambar : Tribunenews.com)"]

13458984582076845241
13458984582076845241
[/caption]

Baju corak kotak-kotak sebenarnya motif yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu. Zaman saya SD bersama 2 orang kakak dan 2 orang adik pernah ber-Lebaran memakai baju dengan motif yang sama yaitu Kotak-kotak Biru Putih. (fotonya masih ada tapi tidak saya lampirkan). Kami satu keluarga berseragam dalam ber-LebaranDan bukan kami saja tetapi ribuan orang di Indonesia pernah ber-Lebaran dengan baju kotak-kotak dengan belasan variasi warna sejak puluhan tahun lalu. Jadi corak kotak-kotak bukanlah Bajunya seorang Jokowi.Sehingga Jangan pernah ada klaim bahwa baju kotak-kotak itu milik Jokowi seorang.

Tetapi memang benar Jokowi telah berhasil mem-branded baju kotak-kotak merah hitam itu sebagai propertynya. Ide Jokowi mengenalkan seragamnya tentunya lahir dari cara berpikirnya yang berakar dari jiwa yang sederhana dan kerendahan hati.

Disisi lain memang sebuah baju kotak-kotak dengan warna hitam dan merah tua itu corak yang berkesan sederhana. Bila dipakai oleh seseorang dengan cara berbicara dan cara berjalan seperti Jokowi memang akan sangat berkesan Ndeso alias Sederhana.

Kesederhanaan dari corak baju itu akhirnya bersinergi dengan gaya bicara, gaya jalan dan semua penampilan dari seorang Jokowi sehingga kesan Kesederhanaan menjadi sangat kuat. Jokowi dan baju kotak-kotaknya telah menjadi sebuah Brand Kesederhanaan.

Hal seperti itu yang tidak bisa ditiru oleh siapapun.

Dan menurut saya sungguh rugi bila Calon-calon pemimpin di daerah-daerah menggenakan baju kotak-kotak seperti Jokowi dalam kampanye pilkadanya. Baju corak kotak-kotak dengan warna gelap belum tentu cocok dengan karakter dan penampilan mereka. Malah-malah mungkin akan memberi kesan Ndeso alias Kampungan. Dan bila yang memakainya biasanya tampil Glamour atau Parlente lalu tiba-tiba memakai baju kotak-kotak dengan corak Jokowi tentu akan terasa aneh. Seperti kita bayangkan SBY atau Hotma yang memakai baju tersebut.

Sesuai dengan judul tulisan, Sebaiknya jangan meniru baju kotak-kotaknya, tapi tirulah prestasinya terlebih dahulu, tirulah kemampuan manajemennya dan tirulah dedikasi seorang Jokowi. Mudah-mudah bila mampu menirunya, Pilkada yang dihadapinya akan menjadi miliknya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun