Ada yang benar dari kalimat itu. Kalimat itu memang terbukti benar dan mencerminkan sikap rakyat kita kepada tokoh atau pemimpin-pemimpin kita. Ini bisa dikatakan seperti itu terlepas dari konteks siapa yang berbicara dan tujuannya berbicara. Memang yang berbicara kalimat itu adalah Ruhut Sitompul, politisi Demokrat yang dalam posisi membela dan mencoba menetralisir serangan kepada SBY, saat diskusi dengan Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional di Cikini, Jakarta, Ahad (19/12)
Kembali kepada kalimat yang menarik itu, SBY memang pernah merasakan didukung rakyat setelah didzalimi Taufik Kiemas dan PDIPbeberapa tahun yang lalu.Dan itu berdampak kepada kemenangan di Pemilu untuk SBY. Tetapi sebenarnya selain SBY ada beberapa tokoh yang akan dicintai rakyat setelah mengalami proses Didzalimi. Sebut saja sekarang adalah Rahmad Darmawan, lalu Sri Mulyani, kemudian Antazari, kemudian lembaga KPK , mungkin juga Mahfud MD dan lainnya.
Sikap yang seperti yang ditunjukkan masyarakat kita tentunya cermin dari kepedulian mereka terhadap tokoh pemimpin. Rasa empati ditunjukkan oleh masyarakat kita bila tokoh yang terlihat benar dan bertanggung-jawab lalu tiba-tiba direndahkan atau istilahnya didzalimi oleh pihak yang berkuasa. Rakyat yang sekarang bukan rakyat yang bodoh lagi sehingga mereka mampu menilai mana yang salah dan mana yang benar.Dan bila ada tokoh yang baik dan terdzalimi mereka akan mendukung dan bertambah dukungan seperti bola salju yang menggelinding.
Yang pasti kalimat itu bisa berlaku universal dan bisa dibuat sebagai filosofi bagi pemimpin-pemimpin kita yang berakhlak. Bahwa mereka tidak perlu takut untuk bersikap benar dan menjunjung tinggi kejujuran. Bahwa mereka tidak perlu takut melawan arus bilamana posisi mereka yang menjunjung tinggi kepentingan rakyat mendapat perlawanan dari pihak yang berkuasa. Rakyat akan selalu melihat dan selalu mendukung pemimpin yang bisa memperlihatkan tujuan baiknya dan darma-baktinya untuk Negara.
Bang Ruhut, kalimat itu benar loh! Tapi bukan untuk Demokrat dan SBY. Itu lebih cocok diperuntukkan bagi tokoh nasional yang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H