Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kenali Modus Penipuan di Platform Kerja Online

17 Januari 2025   10:35 Diperbarui: 17 Januari 2025   16:15 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai pekerja freelance, pasti senang banget rasanya saat nemu proyek yang kelihatannya gampang dikerjakan dan bayarannya gede!

Waspadalah, proyek seperti ini sering kali cuma jebakan manis buat menarik perhatian calon korban. Iya, korban. Karena begitu kamu masuk ke perangkap mereka, bukan cuma waktu dan tenaga yang terbuang, tapi juga uangmu. 

Yuk, kita bedah modus mereka biar kamu nggak jadi sasaran empuk.

1. Iklan Manis, Realitas Pahit

Pertama-tama, para scammer ini bakal bikin proyek yang terlihat terlalu bagus untuk jadi kenyataan. Contoh proyek yang paling sering dijadikan objek adalah proyek sederhana, seperti memindahkan teks dari PDF ke DOC atau mengetik ulang dokumen, dengan bayarannya bikin mata berbinar-binar.

Ini sebenarnya strategi klasik. Iming-iming yang besar untuk menarik perhatian pekerja pemula atau yang lagi butuh uang cepat. Kalau kamu nemu proyek seperti ini, langsung pasang alarm di kepalamu.

2. "Ayo Pindah ke Telegram"

Begitu kamu mengajukan diri untuk mengerjakan proyek tersebut, mereka akan dengan santai bilang, "Diskusi lebih mudah kalau kita lanjut di Telegram."

Hati-hati! Ini tanda bahaya besar. Di kebanyakan platform kerja online, komunikasi di luar platform itu dilarang. Kenapa? Karena platform tidak bisa memantau atau membantu kalau ada masalah. Kalau mereka tetap maksa ke Telegram, tinggalkan proyek itu. Nggak usah pikir dua kali.

3. Data Pribadi Jadi Sasaran

Setelah kamu pindah ke Telegram, biasanya mereka akan kasih tugas yang terlihat resmi. Kamu diminta menyelesaikan pekerjaan sambil mengisi formulir.

Nah, di formulir inilah mereka mulai memanen data pribadimu. Nama lengkap, alamat, nomor telepon, bahkan kadang-kadang informasi bank atau kartu identitas. Mereka ini pintar banget menyamar jadi pemberi proyek profesional. Kalau kamu lengah, data pribadimu bisa jadi alat buat mereka melancarkan aksi berikutnya.

4. Daftar di Website Palsu

Sudah selesai kerjanya? Mereka akan bilang kamu harus daftar dulu di website tertentu untuk pengurusan pembayaran. Di sinilah jebakan maut dimulai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun