Atau mungkin kita bisa usulkan aturan baru. Misalnya, pejabat hanya boleh dikawal jika ada keadaan darurat. Sisanya? Ya silakan nikmati macet Jakarta seperti kita semua.
Karena kita semua cuma ingin hidup lebih tenang. Kalau pun ada pejabat yang lewat, sirene mereka tidak perlu jadi pengingat bahwa kita orang kecil. Kita cuma ingin mereka ingat bahwa jalanan milik semua orang, bukan cuma mereka yang punya jabatan.
Jakarta akan terus macet, itu fakta. Tapi kalau semua orang bisa saling menghormati, termasuk pejabat, setidaknya perjalanan kita tidak terasa seberat ini.
Jadi lain kali kamu dengar woop woop.. totooottttt, anggap saja itu soundtrack-nya jalanan Jakarta. Tapi diam-diam, berharaplah mereka juga belajar untuk berhenti. Bukan di lampu merah, tapi untuk mendengar kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H