Siapa di sini yang belum pernah googling namanya sendiri? Kalau belum, kamu mungkin makhluk paling anti-narsis yang pernah ada. Tapi kalau sudah pernah, artinya kamu sudah terjun ke dunia ego surfing, seni modern mencari tahu apa kata dunia maya soal kamu.
Sebagai manusia yang dikelilingi dunia digital, kita sering penasaran dengan jejak yang kita tinggalkan di internet. Mau itu akun media sosial lama, komentar di forum yang sudah kita lupakan, atau mungkin blog yang ditulis waktu masih galau, semuanya bisa muncul.
Nah, ego surfing ini semacam nostalgia plus evaluasi diri. Menarik, kan?
Kenapa Kita Melakukannya?
Memang apa sih manfaatnya googling nama sendiri? Banyak lho!
1. Cek Jejak Digital
 Jejak digital itu seperti tato di dunia maya. Sekali muncul, susah banget hilang. Dengan ego surfing, kamu bisa tahu apa saja yang masih nongkrong di internet tentang kamu.
Ini penting buat menjaga reputasi online, apalagi kalau kamu sering melamar kerja atau punya usaha yang bergantung banget sama kredibilitas.
2. Rasa Ingin Tahu
Kadang ini cuma soal rasa ingin tahu aja. Siapa tahu ada yang ngomongin kamu di blog, forum, atau media sosial. Mungkin ada pujian, mungkin kritik, atau malah gosip yang bikin kamu geleng-geleng kepala. Semuanya jadi bahan introspeksi (atau sekadar hiburan).
3. Keamanan Pribadi
Pernah nggak sih kamu menemukan informasi pribadi, kayak alamat rumah atau nomor telepon, muncul di hasil pencarian? Bahaya banget! Dengan ego surfing, kamu bisa ambil langkah buat minta data itu dihapus sebelum disalahgunakan orang iseng.
Cara Ego Surfing yang Efektif
Kamu pikir ego surfing cuma soal ngetik nama di Google dan lihat hasilnya? Eits, nggak segampang itu. Ada tips biar hasilnya maksimal:
1. Gunakan Variasi Nama
Kalau nama kamu pasaran, misalnya "Dewi Putri", tambahkan info lain seperti tempat kerja atau kota asal. Contoh: "Dewi Putri Semarang" atau "Dewi Putri programmer PHP". Hasilnya bakal lebih relevan.
2. Cek Halaman Kedua (dan Ketiga)
Jangan cuma puas di halaman pertama. Kadang informasi menarik atau jejak digital lama ngumpet di halaman kedua, ketiga, dst di pencarian Google. Yang penting sabar aja scroll-nya.
3. Gunakan Mesin Pencari Lain
Google memang paling populer, tapi coba deh pakai mesin pencari lain seperti Bing atau DuckDuckGo. Kadang hasilnya beda, lho. Bahkan kamu bisa nemu sesuatu yang nggak muncul di Google.
4. Cek di Media Sosial
Masukkan nama kamu di kolom pencarian Twitter, Instagram, atau LinkedIn. Bisa jadi ada yang mention kamu tanpa kamu sadari.
Apa Risiko Ego Surfing?
Meskipun seru, ego surfing punya risikonya sendiri. Salah satunya adalah oversharing. Misalnya, kamu nemu posting lama yang ternyata agak memalukan.
Reaksinya? Ada yang langsung hapus, ada juga yang memilih santai. Tapi intinya, ini jadi pengingat buat lebih hati-hati dengan apa yang kamu unggah.
Risiko lain adalah kecewa. Ya, kecewa. Kadang kamu berharap ada yang me-review karya kamu atau ngomongin pencapaianmu, tapi hasilnya nihil.
Jangan terlalu dibawa perasaan, ya. Dunia maya itu luas, dan nggak semua orang memperhatikan kita.
Pelajaran dari Ego Surfing
Dari ego surfing, kamu bisa belajar banyak hal:
1. Pentingnya Menjaga Reputasi Digital
Setiap kali kamu nge-post sesuatu, selalu pikir dua kali. Kalau posting itu muncul lagi lima tahun dari sekarang, kamu bakal malu nggak? Apakah posting itu akan balik 'menggigit' kamu di masa depan? Kalau iya, mending urungkan niat.
2. Jangan Terlalu Serius
Kalau kamu nemu komentar negatif atau posting lama yang lebay, jayus, atau norak, santai aja. Itu bagian dari perjalanan hidupmu. Bahkan selebritas dan politisi saja sering salah langkah, kok.
3. Hargai Privasi
Kalau kamu menemukan data pribadi yang bocor, segera ambil langkah buat melindungi privasimu. Laporkan ke situs terkait atau ubah pengaturan privasi di akun media sosialmu.
Nikmati Prosesnya
Ego surfing itu ibarat bercermin di internet. Kadang kita senyum bangga, kadang kita meringis malu. Tapi yang pasti, ini cara unik buat refleksi diri di era digital.
Jadi, kapan terakhir kali kamu googling namamu sendiri? Kalau sudah lama, coba deh sekarang. Siapa tahu kamu nemu sesuatu yang mengejutkan, entah itu pujian, kritik, atau sekadar nostalgia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H