Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Bawa Masalah ke Atasan, Tapi Bawalah Opsi

10 Januari 2025   10:33 Diperbarui: 10 Januari 2025   10:33 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi karyawan yang menunjukkan opsi ke atasannya (sumber: AI generated image by Ideogram.ai)

Dari 2004 sampai 2013, saya kerja di sebuah tabloid dan majalah IT yang terkenal saat itu. Di sana, ada satu pesan dari pemimpin redaksi saya yang sampai sekarang terus teringat, bahkan masih saya praktikkan sesekali. Pesannya sederhana, tapi pedas.

Kalau kamu menghadapi masalah dalam hal pekerjaan, jangan cuma bawa masalah ke saya. Bawalah opsi. Karena tugas saya bukan menyelesaikan masalahmu, tapi memastikan kalian tetap bisa gajian bulan depan.

Berasa ditembak? Sama, saya juga waktu itu. Tapi setelah dipikir-pikir, ada benarnya juga. Dan ini bukan cuma soal masalah dalam pekerjaan saja. Pola pikir ini relevan buat apa saja, dari kerja tim sampai urusan personal.

Ketika Printer Rusak dan Pilihan Jadi Penyelamat

Salah satu contoh kasusnya gini. Saya lagi lembur, dikejar deadline buat naik cetak. Tiba-tiba printer di kantor mati total. Nggak ada tanda-tanda bakal hidup lagi. Apa yang saya lakukan?

Kalau cuma masuk ruangan atasan saya dan bilang, "Pak, printernya rusak," ya siap-siap saja dengar ceramah gratis, atau malah 'ditendang' keluar ruangannya.

Tapi beda cerita kalau saya masuk sambil bilang, "Pak, printernya rusak. Kita bisa pinjam printer divisi lain, nge-print di tempat rental, atau tunggu teknisi datang. Pilih mana, Pak?"

Tiba-tiba, suasana jadi lebih kondusif. Kenapa? Karena saya menghadirkan solusi atas permasalahan tersebut. Atasan saya ini tidak perlu repot-repot mikir dari nol. Pilihan yang saya tawarkan meringankan bebannya. Apakah dia akan memilih salah satu opsi itu atau punya opsi keempat yang lebih baik, setidaknya saya sudah berkontribusi ke arah solusi.

Kenapa Harus Selalu Ada Opsi?

Mungkin kamu mikir, "Kan memang tugasnya bos buat mikir solusi, bukan tugas saya." Secara teknis, benar. Tapi kalau kamu terus-terusan cuma bawa masalah tanpa solusi, kamu nggak bakal berkembang.

Percaya atau tidak, atasan kamu juga bakal lebih menghargai orang yang bisa berpikir lebih dari sekadar "Ini salahnya siapa?" atau "Ini gimana ya?"

Membawa opsi itu bikin kamu terlihat lebih profesional dan kompeten. Menunjukkan kalau kamu nggak cuma mengeluh, tapi juga peduli dengan hasil akhirnya. Ini juga bikin kamu jadi lebih diandalkan dalam tim. Siapa sih yang nggak suka kerja bareng orang yang selalu siap dengan solusi?

Bagaimana Mulai Membiasakan Diri?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun