Tanpa googling dan membaca judulnya, apa yang ada di pikiran kamu ketika melihat foto di atas? Ahh, paling-paling sebuah girl group lagi dari Korea.
Pernah dengar nama Lovebites? Ini band bergenre metal dari Jepang yang anggotanya semuanya perempuan. Musik mereka bernuansa NWOBHM dengan sedikit kombinasi power metal dan heavy metal.
Tapi yang bikin menarik, saat manggung mereka nggak pakai dandanan serba gelap, baju hitam, atau kesan seram yang biasanya kamu bayangin kalau ngomongin band metal.
Mereka malah tampil dengan gaun putih anggun, sepatu hak tinggi, mirip peri dari dongeng. Lucu, kan? Tapi jangan salah. Begitu mereka mulai main, kamu bakal dibombardir dengan sajian metal yang kontras banget sama penampilan mereka.
Metal dengan Sentuhan Elegan
Stereotip band metal yang sering kamu lihat adalah rambut gondrong, tato di mana-mana, baju hitam lusuh, dan ekspresi muka garang.
Nah, Lovebites adalah antitesis dari semua itu. Mereka membuktikan kalau kamu bisa memainkan musik yang berat tanpa harus terlihat "keras".
Lagu-lagu mereka punya energi yang eksplosif. Tapi kalau kamu lihat video klipnya, ada sesuatu yang terasa segar: mereka tampil elegan, feminin, tapi musiknya tetap sangar.
Hal inilah yang saya suka dari scene musik di Jepang. Kreativitas mereka nggak pernah terjebak pada satu template. Lovebites adalah bukti bahwa kamu bisa menjadi apa saja tanpa harus terikat dengan aturan-aturan usang.
Skill yang Nggak Main-main
Bukan cuma penampilan mereka yang bikin Lovebites menonjol. Musikalitas mereka juga di level atas. Midori dan Miyako, dua gitaris Lovebites, adalah shredder yang skill-nya bisa bikin kamu melongo.
Belum lagi Haruna, drummer mereka, yang main double pedal seperti mesin. Dia adalah definisi dari "powerhouse drummer".
Vokalis mereka, Asami, punya suara yang luar biasa. Dengan suara yang powerful tapi tetap punya sentuhan melodi yang indah.
Semua ini menjadikan Lovebites bukan sekadar band gimmick, melainkan band dengan kredibilitas tinggi.
Metal Jepang dan Kebebasan Kreatif
Scene musik Jepang memang punya cara unik dalam mendobrak stereotip. Selain Lovebites, ada juga band-band seperti Babymetal yang menggabungkan heavy metal dengan elemen idol pop. Ada juga Band-Maid yang tampil seperti pelayan kafe (maid) tapi main musik rock yang garang.
Jepang punya tradisi menghormati genre musik, tapi mereka nggak takut untuk berinovasi. Mungkin itu salah satu alasan kenapa banyak band Jepang yang bisa dikenal secara global.
Lovebites adalah perwujudan sempurna dari filosofi ini. Mereka tetap menghormati akar musik metal klasik, tapi membalutnya dengan identitas unik mereka sendiri dan gaya visual yang nggak biasa.
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Lovebites?
Kadang kita terlalu sering terjebak dalam stereotip. Kalau kamu cewek, kamu harus begini. Kalau kamu cowok, kamu harus begitu. Kalau kamu main metal, kamu harus seram.
Lovebites mengingatkan kita bahwa ekspresi diri nggak punya batasan. Mereka tetap bisa feminin sekaligus garang, anggun sekaligus bertenaga.
Pesan ini relevan banget, bukan cuma buat musisi, tapi juga untuk kita semua. Kadang kita merasa harus masuk ke dalam kotak tertentu supaya diterima. Padahal justru dengan jadi diri sendiri, kita bisa menemukan kekuatan dan keunikan kita.
Metal Bukan Cuma untuk yang "Keras"
Lovebites adalah contoh sempurna bahwa musik metal bukan cuma tentang keras atau brutal. Metal juga bisa indah, elegan, dan penuh emosi.
Lovebites bukan sekadar band metal. Mereka adalah simbol dari kebebasan berekspresi dan inovasi. Mereka membuktikan bahwa musik adalah medium tanpa batas, tempat di mana kamu bisa menantang norma dan menciptakan sesuatu yang benar-benar orisinal.
Lain kali kalau kamu dengar orang bilang metal itu cuma buat orang yang pengen keliatan garang, kamu tahu siapa yang harus kamu sebut: Lovebites.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H