Karena makanan sehat belum tentu enak. Justru yang tidak sehat malah enak. Betul kan?
Strategi Menciptakan Menu yang Ramah Anak
Menciptakan menu bergizi yang ramah anak itu tantangan besar, tapi bukan berarti mustahil. Kuncinya ada pada kombinasi rasa, tampilan, dan sedikit kreativitas. Kalau makanan sehat bisa bikin anak-anak merasa antusias, setengah dari masalah sudah teratasi. Berikut beberapa strategi yang bisa dicoba:
1. Ubah Presentasi MakananÂ
Anak-anak itu makan dengan mata dulu. Kalau bentuk makanannya nggak menarik, sudah pasti mereka ogah. Apalagi saya lihat cara menyajikan makanannya seperti di kantin penjara, menggunakan tray warna silver. Cobalah buat nasi berbentuk karakter kartun atau tambahkan garnish warna-warni seperti potongan tomat atau wortel.
2. Masukkan Menu Favorit Anak
Kenapa nggak sesekali masukkan menu seperti nasi goreng atau mi, tapi versi yang lebih sehat? Misalnya, nasi goreng dengan sayur dan ayam panggang.
3. Variasi dan Kreativitas
Anak-anak itu cepat bosan. Kalau menunya itu-itu saja, mereka langsung malas. Cobalah buat tema mingguan seperti "Hari Makanan Tradisional" atau "Hari Masakan Jepang." Dengan begini, mereka merasa makanannya spesial.
Mengubah Kebiasaan Butuh Waktu
Saya juga sadar, mengubah kebiasaan makan anak itu tidak bisa instan. Apalagi kalau mereka sudah terlanjur terbiasa dengan makanan cepat saji. Tapi bukan berarti nggak bisa diatasi.
Selain itu, penting juga membangun suasana makan yang menyenangkan. Misalnya, buat waktu makan jadi momen ngobrol santai, bukan ajang memarahi anak karena nggak mau makan. Tekanan justru bikin mereka makin ogah makan.
Rasa dan Gizi Harus Seimbang
Program MBG ini niatnya mulia banget, tapi implementasinya harus lebih fleksibel. Jangan cuma fokus di angka kalori atau protein, tapi juga pertimbangkan selera lokal dan kebiasaan makan anak-anak. Kalau mereka doyan makanannya, otomatis tujuan gizi tercapai.