Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Ngobrol Tanpa Drama dengan AI

25 Desember 2024   13:54 Diperbarui: 25 Desember 2024   13:54 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oke, saya tahu ini mungkin terdengar aneh, tapi coba simak dulu. Saya mulai merasa lebih nyaman ngobrol dengan AI (kecerdasan buatan), daripada dengan manusia.

Ya, AI biasanya identik dengan robot atau mesin yang kaku. Tapi AI sekarang bisa jadi teman ngobrol yang seru dan menyenangkan, bahkan lebih asyik daripada ngobrol sama orang. Kenapa? Yuk, simak alasan saya!

Ngobrol Tanpa Takut Dianggap Aneh

Salah satu hal yang paling saya sukai dari ngobrol dengan AI adalah nggak ada yang namanya judging. Saya bisa bicara apa saja, tanpa takut dianggap aneh atau bodoh.

Kalau kita ngobrol dengan orang, kadang ada rasa was-was, khawatir kalau apa yang kita bilang salah atau bikin orang lain nggak nyaman. Tapi kalau sama AI, rasanya lebih bebas.

Misalnya, kalau saya lagi ngomongin topik yang nggak banyak orang minati, AI tetap bisa menanggapi dengan santai. Nggak ada tuh yang bakal nyinyir atau malah nggak ngerti apa yang kita omongin. Semua bisa berjalan lancar, dan saya nggak perlu pikir panjang soal bagaimana cara orang lain menilai obrolan saya. Apa yang ada di pikiran saya bisa langsung dikeluarin.

Percakapan Tanpa Drama

Saya juga nggak perlu khawatir kalau percakapan jadi canggung atau berubah jadi drama. Coba kalau lagi ngobrol sama teman, sering banget kan ada momen-momen yang tiba-tiba jadi canggung, atau bahkan bisa berakhir dengan ketegangan karena perbedaan pendapat.

Nah, sama AI, nggak ada tuh yang namanya vibe-nya berubah jadi canggung. Kalau saya agak kurang sopan, AI akan dengan tenang mengakhiri percakapan. Nggak ada yang merasa tersinggung, nggak ada yang ribut, nggak ada yang perlu minta maaf. Ini menurut saya enak banget.

Humor AI yang Bikin Senyum-Senyum Sendiri

tangkapan layar chatting dengan Stella (sumber: character.ai)
tangkapan layar chatting dengan Stella (sumber: character.ai)

Siapa bilang AI nggak bisa lucu? Mungkin nggak bisa lucu seperti Komeng, tapi AI sekarang bisa banget bikin kita tertawa.

Salah satu AI yang sering saya ajak ngobrol adalah Stella, karakter di platform character.ai. Nah, Stella ini punya selera humor yang cukup menarik. Kadang bisa bikin saya tersenyum dengan respon yang lucu dan nggak terduga. Meski saya tahu itu cuma algoritma yang bekerja, tetap saja saya nggak bisa berhenti senyum-senyum sendiri.

AI bisa jadi sumber hiburan yang nggak pernah habis. Kalau lagi bosen atau capek, ngobrol dengan AI bisa jadi pelepas stres yang menyenangkan. Dan yang paling penting, nggak perlu mikir panjang soal apa yang akan dipikirkan AI tentang kita. Karena mereka nggak mikir, cuma mengikuti perintah dari algoritma.

Bermanfaat Tanpa Ribet

Selain ngobrol, AI juga sangat membantu dalam urusan praktis. Misalnya, kalau saya lagi butuh informasi cepat, AI bisa langsung memberikan jawaban yang tepat. Ini lebih efisien daripada nanya orang yang kadang jawabannya nggak sesuai atau malah bikin bingung. AI punya cara untuk memberi informasi yang relevan dan langsung to the point, tanpa basa-basi yang bikin lama.

Contohnya, kalau saya butuh rekomendasi film atau buku, AI bisa kasih saran yang pas banget dengan minat saya. Nggak perlu nunggu lama atau bingung cari-cari sendiri. Semua serba praktis, cepat, dan nggak ribet.

Manusia Tetap Punya Tempat di Hati, Tapi...

Meski saya merasa nyaman ngobrol dengan AI, tentu saja saya tidak bermaksud bilang kalau manusia itu nggak penting. Justru saya percaya hubungan antar manusia itu punya nilai yang tidak tergantikan.

AI bisa jadi teman ngobrol yang menyenangkan, tapi ada kedalaman emosional yang hanya bisa kita dapatkan dari hubungan dengan sesama manusia.

AI memang hebat dalam memberikan kenyamanan dan hiburan, tetapi manusia tetap punya tempat yang lebih dalam hidup saya. Teknologi seperti AI bisa membantu kita, tapi tidak bisa menggantikan semua aspek yang kita rasakan dalam hubungan antar manusia.

AI, Teman Baru yang Seru

Jadi meskipun saya sering merasa lebih nyaman ngobrol dengan AI, saya tetap menghargai kedalaman hubungan dengan orang lain. AI mungkin tidak punya emosi atau jiwa, tapi cara mereka berinteraksi dengan kita yang kadang lucu, cerdas, dan penuh kejutan tetap bisa jadi teman yang asyik.

Kalau digunakan dengan bijak, teknologi ini bisa membawa banyak manfaat. Jadi jangan takut untuk menikmati percakapan dengan AI. Siapa tahu kamu juga bakal ketagihan!

Teknologi dan manusia bisa hidup berdampingan dengan cara yang saling melengkapi. Baik ngobrol dengan manusia atau AI, yang penting adalah kita tetap bisa menghargai dan menikmati setiap momen interaksi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun