Tapi ya, itu semua utopia. Realitanya, rivalitas antara Indonesia dan Malaysia di dunia sepak bola sudah seperti sinetron panjang. Jadi lebih mungkin ini akan jadi bahan bakar kompetisi berikutnya daripada kolaborasi.
Boleh Meniru, Tapi Jangan Lupa Hargai
Apa pun niatnya, fakta bahwa Malaysia meniru ritual kita menunjukkan betapa kuatnya pengaruh budaya sepak bola Indonesia. Ini alasan untuk bangga, meski dengan sedikit rasa sebal di pinggirnya.
Jadi apakah ini bentuk apresiasi atau hanya tiruan mentah? Yuk, diskusi di kolom komentar sambil menyanyikan "Tanah Airku", biar lebih semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H