Ada saja penjual akun yang tidak jujur. Ada yang jual akun palsu, hasil retasan, atau ternyata bermasalah. Yang beli jadi rugi kan?
3. Akun Diambil Lagi Oleh Pemiliknya
Penjual yang nakal sengaja menyimpan data pemulihan akun. Jadi mereka bisa mengambil akun kembali setelah transaksi selesai.
Ini Jalan Pintas atau Jalan Salah?
Saya sendiri merasa dilema soal jual beli akun ini. Di satu sisi, pembeli jelas punya alasan yang masuk akal, terutama kalau mereka kepepet waktu atau butuh solusi cepat. Tapi di sisi lain, praktik ini melanggar aturan platform dan penuh risiko.
Buat saya, ada kepuasan tersendiri kalau kita membangun sesuatu dari nol. Memang lebih lama dan ribet, tapi hasilnya lebih aman dan jauh lebih memuaskan. Plus, tidak perlu cemas kalau-kalau akun diblokir atau diambil alih.
Apa yang Bisa Kita Pelajari?
Fenomena ini menunjukkan kalau dunia digital memang penuh tantangan. Kreativitas dan strategi sangat diperlukan untuk bertahan. Tapi penting juga untuk tidak tergoda jalan pintas yang berisiko.
Kalau kamu bekerja di dunia freelance atau bisnis digital, cobalah fokus membangun reputasi yang kuat dan menghindari cara-cara instan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI