Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Donat dan Piza Jadi Kode Rahasia Ada yang Mau Resign

13 November 2024   11:42 Diperbarui: 13 November 2024   11:44 251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
AI generated image by Decohere.ai

Kalau ada teman kantor yang tiba-tiba memboyong donat atau piza ke kantor, ini seperti jadi kode tak resmi buat bilang, "Guys, saya mau resign."

Tapi kenapa yang dipilih selalu donat atau piza? Dan kenapa tradisi traktiran sebelum resign ini seakan jadi hal wajar di banyak kantor?

Kenapa Merasa Perlu Mentraktir Saat Mau Resign?

Saat hendak resign, kita ingin meninggalkan kesan baik dan ucapan terima kasih untuk rekan kerja yang sudah jadi bagian dari keseharian kita.

Rasanya ada keinginan untuk pamitan yang tidak cuma lewat e-mail perpisahan, tapi dengan sesuatu yang lebih terasa, lebih nyata.

Mentraktir makanan seolah jadi jembatan buat kita menyampaikan rasa terima kasih tanpa harus banyak bicara. Mentraktir juga bisa jadi semacam simbol ucapan, "Thank you guys, sudah jadi bagian dari perjalanan karier saya."

Selain itu, traktir sebelum resign kadang juga mengurangi kecanggungan saat harus berpamitan, apalagi kalau punya banyak rekan kerja yang sudah akrab. Traktiran ini seolah jadi cara aman buat bilang selamat tinggal tanpa drama berlebihan.

Kenapa Donat atau Piza?

Nah, kenapa ya selalu donat atau piza? Padahal masih banyak pilihan makanan lain. Sebenarnya alasannya cukup sederhana: praktis, bisa dimakan ramai-ramai, dan pastinya bisa dinikmati siapa saja.

  • 1. Mudah Didapat 

Donat dan piza itu simpel dan nggak ribet. Kita bisa beli di mana-mana, dan hampir setiap daerah punya gerai donat atau piza yang terkenal. Lagi pula, piza dan donat bisa dibeli dalam jumlah banyak saat itu juga tanpa harus pre-order dulu.

  • 2. Enak Dimakan Bareng-Bareng 

Makanan yang bisa disantap ramai-ramai memang selalu lebih seru. Donat dan piza bisa langsung dibagi-bagi di ruang meeting atau pantry. Bisa langsung diambil, nggak perlu alat makan, jadi benar-benar praktis. Ini juga bikin suasana jadi lebih hangat karena semua orang bisa duduk bareng sambil makan dan ngobrol.

  • 3. Selera Umum yang Aman 

Hampir semua orang suka donat atau piza, jadi ini pilihan yang aman kalau kita tidak tahu preferensi makanan rekan-rekan kerja. Seandainya mentraktir makanan yang mungkin nggak semua orang suka, bisa-bisa malah bikin momen selamat tinggal jadi canggung!

Apakah Ini Sudah Jadi Tradisi?

Mungkin tidak semua orang mentraktir saat mau resign, tapi kebiasaan ini memang semakin umum. Traktiran ini semacam jadi norma yang tidak tertulis, tapi bukan jadi kewajiban.

Ada juga orang yang memilih untuk pamitan tanpa traktiran. Mereka mungkin hanya mengirim e-mail atau menyampaikan ucapan terima kasih secara langsung kepada semua orang yang pernah bekerja sama. Itu pun sudah cukup kok, karena yang penting niatnya adalah menghargai dan berterima kasih.

Intinya Bukan Soal Makanan, Tapi Kesannya

Pada akhirnya, baik donat, piza, atau e-mail perpisahan, yang penting adalah pesan di baliknya: rasa terima kasih dan apresiasi buat waktu dan pengalaman bersama.

Jadi jangan merasa harus mengikuti tren mentraktir kalau itu bukan gaya kamu. Yang penting adalah niat untuk pamitan dengan cara yang terasa tulus dan sesuai dengan kepribadian kamu sendiri.

Setiap perpisahan adalah awal yang baru, jadi buatlah momen terakhir ini jadi kenangan manis baik lewat piza, donat, atau cara lainnya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun