Atau Nokia N93, ponsel yang bisa di-flip dan berubah jadi camcorder. Unik banget, kan?
Bandingkan sama ponsel-ponsel sekarang. Seragam banget. Tidak ada lagi elemen kejutan saat unboxing ponsel baru. Semuanya sudah bisa ditebak: bentuknya persegi panjang, layar sentuh penuh, kaca, dan... ya, begitu aja.
Desain yang Cari Aman
Saat ini semua produsen ponsel seperti main aman soal desain. Mau flagship atau mid-range, bentuknya ya gitu-gitu aja. Memang, layar penuh tanpa tombol fisik bikin ponsel lebih simpel dan enak dilihat.
Tapi sayangnya, ini juga bikin desainnya kehilangan karakter. Semua ponsel sekarang kayak produk massal tanpa identitas. Rasanya, tidak ada lagi perasaan spesial saat kita pegang ponsel baru.
Padahal di masa lalu, tiap ponsel punya keunikan masing-masing. Entah itu bentuk, fungsi, atau mekanisme lipatnya. Nokia berani tampil beda di tengah pasar yang selalu bergerak cepat. Sekarang? Produsen ponsel lebih fokus ke fitur teknologi, tapi mengorbankan kreativitas desain.
Rindu Nokia dan Desainnya yang Out of the Box
Kalau bicara soal desain ponsel, tidak bisa dipungkiri kalau Nokia punya tempat khusus di hati konsumen. Mereka tidak takut tampil beda, tidak takut bereksperimen. Setiap produknya punya identitas dan fungsionalitas yang kuat. Mereka bahkan tidak takut membuat ponsel dengan bentuk yang aneh, selama itu memenuhi kebutuhan pengguna.
Sekarang, kita mungkin cuma bisa berharap ada merek yang kembali berani seperti Nokia dulu. Desain yang tidak cuma indah, tapi juga fungsional dan beda dari yang lain. Karena ponsel bukan sekadar alat komunikasi, tapi juga perpanjangan tangan dari kepribadian kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H