Tapi pada zaman Elvis di tahun 1950-an, langkah ini tergolong out of the box. Alih-alih berusaha memadamkan reaksi negatif, Parker justru memanfaatkannya. Dia mengerti kalau kebencian juga bisa jadi alat pemasaran yang efektif.
Apa yang Bisa Dipelajari?
Yang bisa kita pelajari dari strategi ini, terutama buat yang terjun di dunia bisnis, adalah bahwa tidak semua orang harus suka dengan produk atau layanan kita.
Bahkan dengan cara yang tepat, kita bisa mengubah ketidaksukaan itu jadi keuntungan. Bayangkan, di mana lagi ada orang yang bisa jual produk ke orang yang benci dengan produknya dan tetap dapat untung?
Trik Parker ini benar-benar mengajarkan bahwa di dunia hiburan atau bisnis, semua reaksi baik positif maupun negatif, bisa dimanfaatkan.
Jadi kalau ada yang benci, jangan buru-buru panik. Bisa jadi ada peluang besar di sana yang bisa dimanfaatkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H