Sistem tarif berdasarkan NIK tentunya butuh penyesuaian dan pendataan lagi. Apalagi sistem ini pasti membutuhkan keandalan yang tinggi. Jangan sampai ada NIK yang tidak terdaftar atau kesalahan input yang bikin orang salah tarif. Bisa kacau banget kalau tiba-tiba NIK kamu dianggap tidak berhak dapat subsidi padahal sudah sesuai. Kejadian seperti ini bakal memicu banyak masalah baru.
Dan kalau KAI Commuter memang ingin membuat perubahan besar, kenapa nggak sekalian saja jalankan lagi KRL Pakuan? Setidaknya, orang yang bersedia bayar lebih punya opsi buat dapatkan perjalanan yang sesuai dengan uang yang mereka keluarkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H