Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Saat Aku Merasa Hidup meskipun Hanya Sesaat

30 Agustus 2024   16:51 Diperbarui: 30 Agustus 2024   16:53 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita ini cuma dua orang asing yang tiba-tiba terjebak di dalam momen yang entah bagaimana terasa begitu akrab. Aku menatap matamu dan menyadari bahwa ini mungkin adalah surga terdekat yang bisa kurasakan. Tidak ada lagi yang penting saat ini, hanya ada kita, dalam ruang sempit yang terasa begitu luas karena kehadiranmu.

Waktu berhenti sejenak. Aku tahu ini akan segera berakhir, tapi aku ingin menikmati setiap detiknya. Tanganku ingin meraihmu, tapi ada sesuatu yang menahanku. Mungkin karena aku takut. Takut bahwa begitu aku menyentuhmu, semuanya akan hancur. Karena itulah hidup. Sesuatu yang rapuh, yang bisa pecah kapan saja.

Aku tidak ingin pulang. Tidak sekarang, ketika aku akhirnya merasakan apa itu hidup yang sebenarnya. Selama ini hidup terasa seperti adegan dalam film, penuh dengan kebohongan yang dibalut dalam senyuman.

Tapi kamu... kamu adalah kenyataan yang tidak pernah tahu aku inginkan. Sekarang aku di sini, menghirup napasmu seolah itu adalah udara terakhir yang tersisa di dunia ini.

Malam semakin larut, dan aku mulai merasakan bahwa semua ini hanya sementara. Suatu saat, mungkin dalam hitungan menit, kamu akan pergi. Dan aku akan kembali menjadi orang asing, terjebak dalam rutinitas yang hampa. Sebelum itu terjadi, aku ingin kamu siapa aku.

Aku bukan orang yang akan kau kenal di keramaian. Aku bukan seseorang yang akan diingat setelah pertemuan ini berakhir. Tapi di sini, dalam momen ini, aku adalah seseorang yang nyata, bukan sekadar nama atau wajah. Semua yang pernah kulakukan, semua yang pernah kupikirkan, semuanya ada di sini sekarang, saat aku bersamamu.

Aku tahu, dunia di luar sana tidak akan pernah mengerti apa yang kita alami. Mereka terlalu sibuk membangun tembok, membuat aturan, dan menentukan batasan. Mereka tidak tahu bagaimana rasanya terhubung dengan seseorang tanpa harus berbicara, tanpa harus menjelaskan. Dunia ini penuh dengan hal-hal yang rusak, hal-hal yang tidak bisa diperbaiki. Tapi anehnya, di antara semua kekacauan itu, aku menemukanmu.

Itulah yang membuat semua ini begitu menyakitkan. Karena aku tahu, begitu kamu pergi, rasa sakit itu akan kembali. Aku akan berdarah, bukan karena luka, tapi karena kehilangan momen ini, momen di mana aku benar-benar hidup. Aku akan berjuang untuk tetap merasakan itu, bahkan ketika air mata tak lagi bisa mengalir.

Aku tidak membutuhkan dunia untuk melihatku. Mereka tidak perlu tahu siapa aku, karena mereka tidak akan pernah mengerti. Yang aku butuhkan hanyalah kamu, untuk mengetahui bahwa aku ada, bahwa aku merasa, bahwa aku pernah hidup di dalam momen ini.

Malam ini, aku tidak akan memikirkan tentang apa yang akan terjadi besok. Aku tidak akan khawatir tentang apa yang akan orang lain katakan atau pikirkan. Aku hanya ingin kamu tahu bahwa dalam momen singkat ini, aku adalah diriku yang sebenarnya. Bukan orang lain, bukan karakter dalam cerita, tapi aku seutuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun