Mungkin ada yang berpikir aku sedang kesepian. Tapi sebenarnya aku justru merasa paling hidup saat seperti ini. Tanpa gangguan, tanpa distraksi, hanya aku dan alam yang berbicara dalam bahasa yang tak perlu diterjemahkan.
Dalam kesunyian ini, aku merasa lebih terhubung dengan diriku sendiri, lebih memahami apa yang benar-benar aku inginkan, dan lebih menerima apa adanya diriku.
Ada keindahan tersendiri dalam diam, keindahan yang hanya bisa dirasakan jika kita mau meluangkan waktu untuk mendengarkan. Bukan mendengarkan suara orang lain, tapi mendengarkan suara hati kita sendiri. Di dunia yang begitu bising, terkadang kita lupa bagaimana caranya untuk benar-benar mendengarkan.
Hujan terus turun, semakin deras. Lampu jalan mulai menyala, memantulkan cahaya di genangan air yang ada di jalanan. Setiap tetes hujan yang jatuh seakan membawa pesan tersendiri, pesan yang hanya bisa aku pahami saat aku berhenti untuk mendengarkan.
Di tengah kesunyian ini, aku menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang selama ini aku abaikan.
Jadi, jika suatu saat kamu melihatku duduk sendirian, diam tanpa suara, jangan buru-buru menyimpulkan bahwa ada yang salah.
Mungkin aku hanya sedang menikmati momenku sendiri, momen di mana aku bisa benar-benar menjadi diriku, tanpa harus memikirkan apa yang orang lain pikirkan. Dalam diam, aku menemukan kedamaian. Dalam kesunyian, aku menemukan diriku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H