Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Tiga Sahabat di Tepi Kehidupan

17 Agustus 2024   10:24 Diperbarui: 17 Agustus 2024   10:34 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://app.leonardo.ai/profile/rachmanditya

Nova memandang jauh ke cakrawala, matanya setengah terpejam menikmati sapuan angin senja yang lembut. Di sebelahnya, Kai tertawa kecil sambil menendang-nendang genteng tua di bawahnya, mengusik sepotong kerikil yang terjatuh dan hilang di antara suara bising kota yang tak pernah tidur. Zeko, duduk di sebelahnya, menatap langit yang mulai berwarna oranye kemerahan, pikirannya melayang entah ke mana.

"Jadi kalian bayangkan bagaimana hidup kita nanti kalau sudah dewasa?" Nova memecah keheningan dengan pertanyaan yang entah serius atau hanya sekadar obrolan ringan.

"Entah, mungkin aku bakal jadi penulis terkenal, Atau mungkin jadi penyanyi, siapa tahu?" jawab Kai dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Kalau kamu Nova?" Zeko menyusul, suaranya terdengar tenang namun dalam.

Nova terdiam sejenak, memikirkan jawabannya. "Aku ingin keliling dunia, mencari tempat yang bisa aku anggap rumah. Tapi di sisi lain... aku pengen tetap dekat sama kalian. Setidaknya biar kita nggak kehilangan momen-momen kayak gini."

Kai tersenyum mendengar jawaban Nova. "Kita bakal selalu bersama, kan? Meski hidup nggak bisa diprediksi."

Zeko hanya mengangguk, menyetujui tanpa kata-kata. Di dalam hatinya, ada perasaan yang sulit diungkapkan. Persahabatan mereka adalah sesuatu yang berharga, lebih dari apa pun. Namun dia tahu, waktu akan menguji segalanya.

****

https://app.leonardo.ai/profile/rachmanditya
https://app.leonardo.ai/profile/rachmanditya

Bertahun-tahun kemudian, Kai dan Nova akhirnya memutuskan untuk menikah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun