JADESTA bukan cuma buat pengelola desa wisata, tapi juga buat para wisatawan! Di sini, kita bisa dapat informasi lengkap tentang desa-desa wisata yang ada di Indonesia. Mulai dari tempat wisata, kuliner lokal, budaya, hingga akomodasi yang tersedia. Jadi, sebelum jalan-jalan ke desa wisata, kita bisa merencanakan dulu dengan lebih matang.
Caranya, buka jadesta.kemenparekraf.go.id/sebaran, pilih provinsinya, dan pilih wilayah yang ingin dikunjungi. Setelah memilih desa wisatanya, akan ditampilkan informasi mengenai desa itu.
Misalnya fasilitas apa saja yang ada, atraksi yang ditampilkan, produk wisata yang ditawarkan, galeri foto/video hingga produk kuliner yang disajikan beserta harga-harganya.
Bahkan disertakan pula contact person pengelola desa wisata tersebut beserta nomor telepon/e-mail yang bisa dihubungi, sampai website dan akun-akun media sosialnya.
Masih Ada yang Kurang
Tapi ternyata tidak semua desa wisata yang terdaftar di JADESTA memiliki informasi lengkap mengenai desa wisatanya. Ini dikarenakan ada empat klasifikasi desa wisata: rintisan, berkembang, maju, dan mandiri.
Sebagai contoh, Perkampungan Budaya Betawi yang ada di Setu Babakan, diklasifikasikan sebagai desa wisata klasifikasi maju karena warganya sudah sadar akan potensi wisatanya dan bisa mengembangkan potensi tersebut. Â
Untuk desa wisata yang masuk ke dalam klasifikasi rintisan, mungkin pengelolanya belum memberikan informasi yang cukup untuk diverifikasi oleh Dinas Pariwisata Kota/Kabupaten setempat. Bisa juga karena pengelolaannya masih belum terorganisir dengan baik.
Kenapa Harus Coba JADESTA?
Buat kalian yang suka jalan-jalan dan explore tempat baru, JADESTA benar-benar jadi rekomendasi. Selain bisa dapat informasi lengkap, kita juga jadi lebih aware dengan potensi wisata di desa-desa. Siapa tahu, desa yang tadinya belum banyak pengunjung bisa jadi destinasi hits karena kita share pengalaman liburan di sana.
Kita bisa membantu memperkenalkan desa-desa wisata yang mungkin selama ini belum terlalu terkenal. Dampaknya, ekonomi desa bisa terbantu dan budaya lokal bisa lebih dikenal luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H