Mobilisasi massa, kampanye, pendanaan, dan lain-lain, jadi lebih gampang dikoordinir. Nah, para tokoh non-partai ini harus usaha sendiri bagaimana caranya mendapatkan suara.
Selain itu, selalu ada pihak yang mungkin bakal mencari kelemahan mereka. Apalagi kalau mereka lagi bersaing dengan kandidat yang punya "bekingan" parpol kuat. Serangan isu miring atau manuver politik bisa saja dilancarkan.
Akankah Mereka Tetap Bersinar?
Jadi, apakah para tokoh non-partai ini bisa bersinar di Pilkada nanti? Jawabannya, tergantung kita para pemilih!.
Kita harus jeli melihat visi misi mereka. Bukan cuma janji manis, tapi program kerja yang jelas dan terukur. Lihat juga rekam jejak mereka. Jangan terlena sama pencitraan atau popularitas semata.
Dan yang paling penting, jangan golput! Suara kalian berharga. Gunakan hak pilih kalian untuk memilih kandidat yang kalian yakini bisa membawa perubahan positif ke daerah kalian.
Epilog: Sinar Non-Partai, Harapan Baru?
Fenomena tokoh non-partai dengan elektabilitas tinggi ini bisa jadi angin segar buat demokrasi kita. Ini menunjukkan kalau masyarakat tidak melulu "terjebak" dengan politik identitas atau kebutaan partai.
Tapi tetap ingat, keberhasilan mereka juga ada di tangan kita. Pilihlah dengan hati nurani, bukan karena iming-iming sesaat. Dengan begitu, sinar para tokoh non-partai ini tidak cuma bersinar saat Pilkada, tapi juga bisa jadi pelita yang menerangi masa depan daerah kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H