Nongkrong di kedai kopi atau kafe adalah kultur yang sudah mengakar di masyarakat kita. Nongkrong sambil ngopi, ngobrol, curhat soal drama terbaru di kantor, atau pura-pura kerja.
Tapi pernah nggak kepikiran, kalau kebiasaan nongkrong yang epik ini sebenarnya bisa jadi mimpi buruk buat pemilik kedai kopi?
Semua pasti pernah melihat fenomena ini. Ada orang yang pesan es kopi susu ukuran mini, terus nongkrong di kafe seharian. Laptop dibuka, tapi kerjaannya nggak kelar-kelar. Atau sibuk scroll Instagram sampai lecet, tapi pesanan nggak nambah-nambah.
Mari Berhitung: Es Kopi Susu vs Kenyamanan Seharian
Oke, mari kita berhitung dengan kalkulator cinta kasih antara pelanggan dan pemilik kafe. Katakanlah harga es kopi susu di kafe kekinian itu Rp30.000. Sementara itu, biaya sewa tempat, gaji karyawan, belum lagi listrik dan bahan baku yang dikeluarkan si pemilik kafe bisa mencapai jutaan rupiah per hari.
Logikanya begini, dengan satu pelanggan yang cuma pesan es kopi susu, berapa meja dan kursi yang terpakai? Berapa lama dia nongkrong? Sementara itu, di jam sibuk ada potensi pelanggan lain yang bisa pesan menu lebih banyak dan balik modal lebih cepat buat si pemilik kafe.
Jadi bayangkan, kalau kafe tersebut penuh dengan "si juara nongkrong" kayak begini. Bisa-bisa mereka cuma balik modal buat beli biji kopi doang, belum keuntungan. Bisa nangis bombay pemilik kafenya.
Emangnya Salah ya Nongkrong Lama di Kafe?
Nggak selalu salah juga kok, nongkrong lama di kafe. Asal tetap ada timbal balik yang adil dan memakmurkan kedua belah pihak.
Bagaimana caranya? Gampang!
- Pesan secukupnya, tapi sesekali upgrade: Nggak apa-apa jika di awal cuma pesan es kopi susu. Tapi di satu atau dua jam selanjutnya, pesan lagi menu yang lebih "worth it" buat si pemilik kafe. Hal ini untuk memberikan kompensasi atas layanan yang kamu nikmati, termasuk Internet, listrik, dan toilet. Lagian, kafe juga menyediakan makanan, camilan, atau minuman lain yang nggak kalah menggoda kan?
- Datang di luar jam sibuk: Hindari nongkrong di jam makan siang atau jam ngopi sore. Pilih waktu yang sedikit sepi biar tidak mengganggu pelanggan lain yang ingin datang dan pergi dengan cepat.
- Kerja beneran, bukan modus doang: Ini nih yang paling penting! Kalau memang niatnya kerja, ya kerja beneran! Tunjukkan kalau kamu memang customer yang produktif, bukan cuma numpang ngadem doang.
Win-Win Solution: Nongkrong Asyik, Kafe Tetap Untung
Pada akhirnya, yang diinginkan itu situasi win-win solution. Kita bisa nongkrong asyik di kafe tanpa rasa bersalah, sementara itu si pemilik kafe tetap bisa meraup keuntungan. Jadilah pelanggan yang bijak dan penuh perhitungan. Jangan sampai nanti kafe favorit kamu tutup gara-gara kebanjiran "juara nongkrong" yang tidak memikirkan nasib pemiliknya.
Ingat, kafe itu tempat usaha yang mencari cuan, bukan fasilitas publik yang gratis. Mereka perlu untung supaya bisa terus melayani kebutuhan nongkrong kita semua. Yuk, jadi pelanggan yang cerdas dan bertanggung jawab!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H