Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Misi Nongkrong Seharian Tanpa Bikin Kafe Bangkrut

24 Juni 2024   08:40 Diperbarui: 3 Juli 2024   07:59 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ILUSTRASI kerja sambil nongkrong seharian di Kafe | Image by freepik

Nongkrong di kedai kopi atau kafe adalah kultur yang sudah mengakar di masyarakat kita. Nongkrong sambil ngopi, ngobrol, curhat soal drama terbaru di kantor, atau pura-pura kerja.

Tapi pernah nggak kepikiran, kalau kebiasaan nongkrong yang epik ini sebenarnya bisa jadi mimpi buruk buat pemilik kedai kopi?

Semua pasti pernah melihat fenomena ini. Ada orang yang pesan es kopi susu ukuran mini, terus nongkrong di kafe seharian. Laptop dibuka, tapi kerjaannya nggak kelar-kelar. Atau sibuk scroll Instagram sampai lecet, tapi pesanan nggak nambah-nambah.

Mari Berhitung: Es Kopi Susu vs Kenyamanan Seharian

Oke, mari kita berhitung dengan kalkulator cinta kasih antara pelanggan dan pemilik kafe. Katakanlah harga es kopi susu di kafe kekinian itu Rp30.000. Sementara itu, biaya sewa tempat, gaji karyawan, belum lagi listrik dan bahan baku yang dikeluarkan si pemilik kafe bisa mencapai jutaan rupiah per hari.

Logikanya begini, dengan satu pelanggan yang cuma pesan es kopi susu, berapa meja dan kursi yang terpakai? Berapa lama dia nongkrong? Sementara itu, di jam sibuk ada potensi pelanggan lain yang bisa pesan menu lebih banyak dan balik modal lebih cepat buat si pemilik kafe.

Jadi bayangkan, kalau kafe tersebut penuh dengan "si juara nongkrong" kayak begini. Bisa-bisa mereka cuma balik modal buat beli biji kopi doang, belum keuntungan. Bisa nangis bombay pemilik kafenya.

Photo by Andrea Piacquadio: www.pexels.com
Photo by Andrea Piacquadio: www.pexels.com

Emangnya Salah ya Nongkrong Lama di Kafe?

Nggak selalu salah juga kok, nongkrong lama di kafe. Asal tetap ada timbal balik yang adil dan memakmurkan kedua belah pihak.

Bagaimana caranya? Gampang!

  • Pesan secukupnya, tapi sesekali upgrade: Nggak apa-apa jika di awal cuma pesan es kopi susu. Tapi di satu atau dua jam selanjutnya, pesan lagi menu yang lebih "worth it" buat si pemilik kafe. Hal ini untuk memberikan kompensasi atas layanan yang kamu nikmati, termasuk Internet, listrik, dan toilet. Lagian, kafe juga menyediakan makanan, camilan, atau minuman lain yang nggak kalah menggoda kan?
  • Datang di luar jam sibuk: Hindari nongkrong di jam makan siang atau jam ngopi sore. Pilih waktu yang sedikit sepi biar tidak mengganggu pelanggan lain yang ingin datang dan pergi dengan cepat.
  • Kerja beneran, bukan modus doang: Ini nih yang paling penting! Kalau memang niatnya kerja, ya kerja beneran! Tunjukkan kalau kamu memang customer yang produktif, bukan cuma numpang ngadem doang.

Win-Win Solution: Nongkrong Asyik, Kafe Tetap Untung

Pada akhirnya, yang diinginkan itu situasi win-win solution. Kita bisa nongkrong asyik di kafe tanpa rasa bersalah, sementara itu si pemilik kafe tetap bisa meraup keuntungan. Jadilah pelanggan yang bijak dan penuh perhitungan. Jangan sampai nanti kafe favorit kamu tutup gara-gara kebanjiran "juara nongkrong" yang tidak memikirkan nasib pemiliknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun