Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Miss AI, Mendefinisikan Ulang Kecantikan di Era Kecerdasan Buatan

12 Juni 2024   15:26 Diperbarui: 12 Juni 2024   15:37 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana jadinya kalau dunia kontes kecantikan kedatangan peserta yang bukan manusia, tapi juga bukan alien? Fanvue mewujudkan mimpi (atau mungkin mimpi buruk?) itu dengan Miss AI, bagian dari World AI Creator Awards (WAICAs)!

Ya, Miss AI adalah kontes kecantikan pertama di dunia untuk model buatan AI. Kompetisi inovatif ini merayakan kreativitas dan kecakapan teknis di balik persona influencer digital, dengan menilai para kontestan berdasarkan kecantikan, keterampilan teknis, dan pengaruh media sosial.

Para influencer digital saat ini punya pengaruh yang luar biasa. Mereka bisa jadi trendsetter, promotor brand, bahkan juru bicara opini publik. Tapi bagaimana jadinya kalau influencer tersebut bukan manusia, melainkan hasil ciptaan kecerdasan buatan?

https://miss-ai.webflow.io
https://miss-ai.webflow.io

Bagaimana standar cantik versi AI?

Konsep Miss AI memunculkan banyak pertanyaan menarik. Apa yang sebenarnya kita anggap sebagai 'cantik' dalam konteks kecantikan buatan AI? Apakah standar kecantikan manusia bisa begitu saja diterapkan ke dunia digital?

Perlu dicatat, konsep kecantikan dalam ranah AI tentu berbeda jauh dengan standar kecantikan manusia. Juri tidak akan terpaku pada proporsi wajah ideal atau bentuk tubuh tertentu. Justru, mereka mencari model AI yang punya aura dan daya tarik tersendiri, yang sesuai dengan persona yang diciptakan.

Para juri Miss AI tentu punya kriteria tersendiri. Mereka akan menilai estetika visual model AI, kesesuaiannya dengan target audience, dan tentu saja kemampuannya untuk memikat dan berinteraksi dengan pengikut media sosial.

Aspek teknis juga menjadi sorotan penting. Juri akan menilai kecanggihan teknologi yang digunakan untuk menciptakan model AI, serta kemampuannya untuk menampilkan emosi dan ekspresi secara realistis.

https://miss-ai.webflow.io
https://miss-ai.webflow.io

Kreativitasnya tidak terbatas

Wah, jadi penasaran kan bagaimana para kontestan Miss AI ini beraksi di media sosial? Pastinya mereka tidak bisa asal posting foto selfie atau endorse produk terbaru, dong. Konten yang mereka buat harus kreatif, informatif, dan tentunya, relevan dengan persona yang mereka usung.

Bayangkan, bisa jadi kita akan melihat konten edukasi sains yang dibawakan oleh model AI bergaya futuristik, atau tutorial makeup yang dipandu oleh model AI berparas ayu. Kemungkinan kreatifnya tidak terbatas!

Miss AI tidak cuma ajang hiburan semata. Kompetisi ini juga membuka diskusi soal masa depan interaksi manusia-mesin. Mungkinkah AI menjadi teman dekat kita, bahkan sosok yang kita kagumi?

Inilah keindahan Miss AI. Kompetisi ini tidak cuma mencari model AI tercantik, tapi juga yang paling pas dengan target audience-nya.

Miss AI adalah terobosan yang patut kita perhatikan. Kompetisi ini tidak cuma seru ditonton, tapi juga membuka wawasan kita tentang dunia digital yang kian berkembang pesat. Penasaran nggak, kira-kira model AI mana yang akan keluar sebagai juara?

https://miss-ai.webflow.io
https://miss-ai.webflow.io

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun