Kabar gembira bagi pecinta musik metal, Apocalyptica baru saja merilis album "Plays Metallica Vol. II"! Ini bukan sekadar nostalgia, tetapi pengalaman baru yang liar sekali!
Siapakah Apocalyptica
Di dunia musik metal yang identik dengan raungan distorsi gitar listrik dan hentakan drum yang brutal, muncullah fenomena unik bernama Apocalyptica. Band asal Finlandia ini tidak mengandalkan gitar, tetapi mengandalkan cello untuk membawakan lagu-lagu metal. Gila, bukan?
Apocalyptica terbentuk pada tahun 1993 oleh sekelompok musisi yang terlatih memainkan musik klasik: Eicca Toppinen, Paavo Ltjnen, Max Lilja, dan Antero Manninen. Awalnya merupakan band tribut yang membawakan lagu-lagu Metallica dengan gaya musik klasik.
Sekarang mereka adalah trio yang beranggotakan Eicca Toppinen, Paavo Ltjnen, dan Perttu Kivilaakso. Kini Apocalyptica mengadopsi gaya metal neoklasik tanpa menggunakan gitar dan bass konvensional.
Suara cello yang mereka mainkan memberikan energi yang sama kerasnya seperti versi aslinya. Namun ada sentuhan melankolis yang unik dan tidak akan didapatkan dari gitar listrik. Hasilnya? Musik yang kompleks, penuh dinamika, dan memberikan pengalaman mendengarkan yang unik.
Kesuksesan meng-cover Metallica mengantarkan Apocalyptica ke tangga popularitas. Album "Plays Metallica by Four Cellos" yang dirilis pada tahun 1996 meledak di pasaran. Para pecinta Metallica takjub dengan reinterpretasi lagu-lagu favorit mereka yang dibawakan dengan instrumen cello. Apocalyptica pun tidak hanya meng-cover, tetapi juga mulai mengembangkan lagu-lagu original mereka sendiri.
Seiring berjalannya waktu, Apocalyptica terus berevolusi. Tidak hanya mengandalkan cello, mereka juga melibatkan instrumen lain seperti drum, piano, dan bahkan mengajak vokalis tamu untuk memberikan warna yang lebih beragam. Namun, cello tetap menjadi instrumen utama yang memberikan identitas khas Apocalyptica.
Apocalyptica Plays Metallica Vol. II: Metallica Disulap Menjadi Orkestra Metal
Pertama kali mendengar album ini, suara cello yang menggemuruh mengingatkan kita pada hentakan gitar khas Metallica. Namun di "Plays Metallica Vol. II" ini, Apocalyptica memberikan sentuhan yang lebih segar dan berani. Aransemennya tidak hanya mengikuti melodi asli, tetapi di-twist sedemikian rupa sehingga lagu-lagu Metallica yang sudah hafal di luar kepala pun terasa asing dan membuat ketagihan.
Contohnya saja di lagu "Blackened". Kombinasi cello yang dimainkan cepat-cepatan dengan hentakan drum dari Dave Lombardo memberikan energi yang lebih intens dibandingkan versi aslinya. Asyik sekali untuk headbanging sambil bengong, "Ini Metallica atau Apocalyptica sih?" *bingung tetapi senang*
Tidak hanya mengandalkan kecepatan, Apocalyptica juga piawai memberikan nuansa melankolis yang membekas di hati. Cobalah mendengarkan "To Live Is To Die". Suara cello yang mendayu-dayu membuat merinding. Berbeda sekali dengan versi aslinya, tetapi tetap keren!
Oh ya, di album ini ada kejutan menarik. Apocalyptica mengajak James Hetfield, vokalis Metallica, untuk mengisi vokal di lagu "One". Ini kolaborasi yang epik sekali! Di lagu ini, Hetfield tidak menyanyikan liriknya tapi lebih ke arah seperti orang sedang bercerita. Suara Hetfield yang khas dipadukan dengan cello Apocalyptica memberikan sensasi histeria metal yang berlipat ganda. Apalagi di menit 6:25, rasanya seperti mendengar soundtrack pertempuran epik saat pasukan Gondor dan Rohan menyerang Mordor.
Album Ini Cocok Bagi Siapa?
Apocalyptica Plays Metallica Vol. II adalah bukti nyata bagaimana musik bisa terus berevolusi dan memberikan kejutan. Bagi pecinta Metallica, album ini wajib dimiliki. Ini bukan sekadar cover album biasa, tetapi reinterpretasi yang segar dan inovatif dari lagu-lagu Metallica yang sudah kita kenal. Pendengar akan merasakan sensasi baru dan melihat sisi lain dari lagu-lagu Metallica.
Bagi yang belum familiar dengan Apocalyptica atau genre symphonic metal, album ini juga bisa menjadi pintu masuk yang asyik. Melalui lagu-lagu Metallica yang sudah familiar, kamu bisa merasakan keajaiban musik yang dibawakan dengan cello. Percayalah, cello tidak hanya bisa mengeluarkan suara melankolis, tetapi juga bisa nge-metal habis-habisan!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H