Dulu, yang melakukan transaksi COD memang orang yang memiliki akses ke internet dan melek teknologi. Selain itu juga tidak ada pilihan lain dalam proses pengiriman barang. Tidak ada pihak yang dapat menjamin bahwa barang tersebut benar-benar sampai.
Namun saat ini COD diciptakan lebih ke arah promosi atau agar konsumen tertarik dengan platform marketplace online. Target utamanya adalah orang-orang yang baru memiliki akses Internet tapi belum melek teknologi.
Dulu, sebelum era marketplace online, setidaknya ada interaksi yang intens antara penjual dan pembeli. Proses COD pun kebanyakan dilakukan dengan bertemunya langsung antara penjual dan pembeli tanpa kurir.
Namun di marketplace online saat ini, meskipun ada fitur obrolan antara penjual dan pembeli, terkadang yang menjawab adalah AI atau admin toko, bukan pemilik barangnya langsung. Bahkan sering kali pembeli langsung memasukkan ke keranjang belanja tanpa komunikasi terlebih dahulu, lalu memilih opsi COD dengan perantara kurir.
Jaman memang berubah, begitu pula cara bertransaksi. COD jaman Kaskus FJB mungkin penuh dengan kepercayaan dan adrenalin, tapi risikonya juga tinggi. COD jaman sekarang lebih aman dengan berbagai layanan pendukung, tapi perlu waspada terhadap penipuan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H