Dunia olahraga identik dengan sponsor. Sponsor akan memberikan dana untuk kelancaran kompetisi. Nah masalahnya, sepak bola putri di Indonesia dan di dunia internasional belum terlalu dilirik sponsor.Â
Alasannya klasik, kurang penonton dan kurang diliput media. Jadinya sponsor enggan mengeluarkan uang karena merasa tidak mendapat eksposur yang maksimal.
Ini contoh nyatanya, Piala Asia Wanita U-17 2024 yang sedang diselenggarakan di Indonesia saat ini tidak ada stasiun TV yang menayangkannya. Adanya via layanan streaming. Padahal ini ajang internasional loh.
Contoh lain lagi, dikutip dari Time.com, pendapatan dari sponsor di ajang Piala Dunia Wanita kemarin hanya sekitar $300 juta. Sementara Piala Dunia Pria di Qatar berhasil memperoleh $1,7 miliar dari sponsor. Jauh kan?
Tetapi ini bukan berarti masa depan sepak bola wanita suram. Yang perlu digalakkan sekarang adalah bagaimana caranya menarik minat penonton. Media memiliki peran penting dalam memberitakan lebih banyak tentang sepak bola wanita. Sorotan tidak hanya ke hasil pertandingan, tetapi juga ke kisah perjuangan para atletnya.
Selain itu, keterlibatan sponsor dan public figure laki-laki yang menggemari sepak bola wanita juga bisa menjadi game changer.Â
Bayangkan saja jika tiba-tiba ada selebriti laki-laki terkenal yang mengaku menggemari timnas wanita Indonesia. Wah, bisa menjadi perbincangan hangat dan membuat banyak orang penasaran.
Yang jelas, sepak bola wanita masih memiliki potensi besar untuk berkembang dan diminati banyak orang. Dibutuhkan usaha ekstra dari berbagai pihak, mulai dari media, sponsor, sampai para penggemar olahraga. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H