Dalam simfoni manis kehidupan bermasyarakat, akan selalu ada sebuah nada sumbang yang akan mengganggu jalannya kehidupan. Nada sumbang itu bernama tetangga yang menjengkelkan.
Apakah kamu tinggal di perkampungan, real estat mewah, kompleks apartemen, atau bahkan di kolong jembatan sekalipun, alam semesta tampaknya bersekongkol untuk memastikan bahwa kamu akan berurusan dengan problem klasik "tetangga dari neraka".
Halamanmu tempat parkirku
Mari kita mulai dengan kasus klasik, parkir sembarangan. Sudah menjadi problem universal bahwa tetangga kamu yang 'baik' memiliki kegemaran yang aneh untuk meninggalkan kendaraan mereka di tempat yang paling tidak nyaman, seolah-olah mereka mengira bahwa depan rumah kamu adalah tempat parkir.
Kreativitas mereka tidak mengenal batas. Mulai dari di depan pagar hingga menciptakan zona parkir dadakan mereka sendiri. Mereka sepertinya telah menguasai seni dalam menguji kesabaran kamu.
Halamanku tempat sampahmu
Sekarang, mari kita bahas tentang penyampah. Para tetangga ini memiliki kemampuan luar biasa untuk mengubah area umum menjadi tempat pembuangan sampah pribadi mereka.
Siapa yang butuh tempat sampah jika ada trotoar, taman, atau bahkan teras depan rumah? Sikap seenaknya mereka terhadap pengelolaan sampah benar-benar merupakan pemandangan yang patut dilihat.
Asik kan lagu favoritku?
Oh, dan jangan lupakan para maestro pengganggu pendengaran. Ya, mereka adalah tetangga yang tampaknya percaya bahwa seluruh lingkungan perlu dihibur oleh selera musik pribadi mereka setiap saat, siang dan malam.
Entah itu dentuman bas yang menggelegar dari lagu-lagu favorit mereka atau perpaduan karaoke dari orang-orang yang bermimpi menjadi idol yang tidak lolos seleksi, mereka memastikan bahwa kamu tidak akan pernah kehilangan mahakarya melodi mereka.
Opini dari si nyinyir
Dan yang tak kalah pentingnya, kamu juga akan memiliki duta opini yang tidak diminta dan juara komentar alias si ahli nyinyir. Entah itu pilihan pakaian, kondisi rumah, atau bahkan cara kamu bernapas, mereka selalu memiliki komentar tajam yang siap dilontarkan pagi, siang, sore.
Ambil hikmahnya
Tapi jangan takut Kompasianer, karena ada hikmah di balik simfoni kekacauan ini. Cobaan dan kesengsaraan yang terus menerus ditimbulkan oleh tetangga yang 'menyenangkan' ini berfungsi sebagai latihan kesabaran setiap hari, ujian bagi kemampuan diplomasi, dan sumber jokes yang tidak pernah habis untuk dibagikan kepada teman dan keluarga.
Jadi, jika kamu menemukan tetangga menyebalkan, luangkan waktu sejenak untuk menghargai nilai hiburan yang mereka berikan. Bagaimanapun juga, hidup akan menjadi sangat membosankan tanpa adanya karakter penuh warna yang menghuni dunia di sekitar kita.
Kesimpulannya, berurusan dengan tetangga yang menjengkelkan adalah sebuah ritual dalam bermasyarakat, sebuah selingan komedi dalam teater besar kehidupan. Rangkullah kekacauan, nikmati absurditasnya, dan ingatlah bahwa di balik setiap kejadian yang menjengkelkan, ada potensi cerita yang lucu yang menghibur.
Dan siapa tahu, mungkin tetangga kamu, dengan segala kekonyolannya, bisa mengajarkan kamu satu atau dua hal tentang seni kesabaran dan kapasitas tak terbatas untuk hiburan yang ada di tengah-tengah kekesalan sehari-hari.
"Ah tapi saya tidak punya tetangga yang menyebalkan kok. Tetangga saya baik semua."Â Jika begitu kasusnya, maka kamulah yang menyebalkan. Cuma saja kamu tidak menyadarinya.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI