Jika resmi terpilih menjadi anggota dewan, Komeng akan menggagas Hari Komedi Nasional yang direncanakan pada tanggal 27 September yang juga merupakan hari lahir Bing Slamet.
Gagasan ini cukup menarik untuk dikaji lebih dalam, karena sejauh ini belum ada hari khusus untuk merayakan dan mengapresiasi seni komedi di Tanah Air. Jika Hari Musik Nasional dan Hari Film Nasional ada, kenapa Hari Komedi Nasional belum ada di Indonesia?
Di beberapa negara, sebetulnya sudah ada konsep Hari Komedi yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya. Tujuannya untuk bersenang-senang dan tertawa. Karena tertawa tidak hanya baik untuk jiwa, tetapi juga bermanfaat bagi kesehatan kita.
National Tell A Joke Day di Amerika Serikat
Lelucon, plesetan, rayuan gombal, meme, dan banyak lagi dirayakan pada tanggal 16 Agustus. Tradisinya berupa menyampaikan lelucon sebanyak mungkin. Dari lelucon recehan hingga pertunjukan komedi.
Berbagai guyonan akan mendominasi acara hiburan pada hari itu. Aksi komedian terkenal akan ditayangkan di televisi atau lewat pertunjukan langsung. Orang-orang juga akan membagikan lelucon dan meme favorit mereka di internet.
Red Nose Day di Inggris
Ini adalah sebuah kampanye penggalangan dana tahunan yang digelar oleh badan amal bernama Comic Relief tiap bulan Maret. Kampanye ini bertujuan menggalang dana untuk memerangi kemiskinan dengan cara yang tidak biasa, yaitu lewat komedi.
Kampanye ini pertama kali digelar pada 1988 dan berfokus pada isu anak-anak yang hidup dalam kemiskinan. Setiap tahun, stasiun televisi BBC menayangkan program-program komedi spesial dengan mengundang selebriti dan komika top Inggris.
Penonton dianjurkan menyumbang sambil menikmati acara lucu tersebut. Hiburan dan amal pun berjalan seiringan. Hasil penggalangan dananya cukup fantastis, mencapai puluhan juta poundsterling per tahunnya.
Yang Bisa Dilakukan di Hari Komedi Nasional
Nah, jika Indonesia ingin mengadaptasi ide serupa dengan menetapkan Hari Komedi Nasional sendiri, tentu bisa dilakukan berbagai hal kreatif dan bermanfaat.
Pertama, para komika dan komunitas stand-up bisa menggelar pertunjukan amal secara masif di seluruh kota. Hasil penjualan tiketnya bisa disumbangkan untuk berbagai isu sosial. Pasti akan sangat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Kedua, bisa diadakan kompetisi komedi antarpelajar atau mahasiswa se-Indonesia. Kompetisi ini bisa melahirkan bibit-bibit komika berbakat baru dari kalangan generasi muda bangsa ini.
Ketiga, menggelar pameran karikatur politik dan sosial. Karikatur kadang lebih tajam mengkritik ketimbang ribuan kata. Pameran ini bisa jadi wadah apresiasi bagi kartunis tanah air.
Itu dia beberapa ide yang bisa dilakukan bila nantinya Indonesia memiliki Hari Komedi Nasional. Selain untuk hiburan, industri kreatif tanah air khususnya seni stand-up comedy bisa semakin berkembang dan memberi manfaat sosial lebih bagi masyarakat luas. Sehingga sektor industri kreatif komedi Tanah Air pun makin bergairah dengan nuansa sosial yang positif pula.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H