Jadi pada akhirnya, pertanyaan apakah menteri harus orang yang secara teknis ahli di bidangnya atau tidak, masih menyisakan perdebatan. Kedua argumen di atas sama-sama beralasan.
Mungkin jalan tengahnya, seorang calon menteri haruslah memiliki dua dari tiga syarat: keahlian teknis, kapabilitas kepemimpinan/manajerial tinggi, atau kompetensi politik dan jejaring kuat. Ketiganya saling melengkapi.
Idealnya, seorang menteri adalah figur yang punya ketiganya. Tapi minimal, dua syarat di atas sudah cukup kuat mengantarkan sang menteri untuk memimpin kementerian dengan baik, dengan dibantu oleh para birokrat profesional dan ahli teknis di bawahnya.
Itu dia opini saya seputar persyaratan ideal seorang menteri. Tidak harus mutlak orang yang secara teknis ahli di bidangnya, tapi juga bisa berasal dari latar lain asalkan punya integritas, kepemimpinan dan visi yang kuat untuk memajukan sektor bersangkutan.
Tapi bagi saya yang seorang rakyat biasa ini, syarat yang paling penting adalah: harus bersih, kompeten, dan bekerja untuk kemaslahatan rakyat. Bukan "menteri uang" yang mementingkan keuntungan kelompoknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H