Bagi seorang musisi atau sebuah band, bisa merilis satu atau dua album tiap tahunnya sudah dianggap sangat produktif. Tapi Michiru Aoyama, seorang musisi asal Jepang, membawa tingkat produktivitas itu ke level yang sangat tinggi. Sejak 2021 ia memutuskan untuk merilis album baru setiap hari.
Tulisan ini akan membahas perjalanan Michiru, dari keputusan berani untuk merilis musik setiap hari hingga bagaimana gaya komposisinya yang unik memikat lebih dari ratusan ribu pendengar bulanan di Spotify.Â
1. Musisi yang super produktifÂ
Sebagai musisi paling produktif saat ini, Michiru yang merupakan seorang seniman asal Kyoto, telah membuat sejarah dengan merilis album baru setiap hari tanpa henti sejak tahun 2021.
Musik bergenre ambient-nya menggabungkan suara-suara alam, elektronik, dan akustik yang menciptakan suasana menenangkan dan menyelami dalamnya jiwa. Dia telah mendapatkan penggemar setia lebih dari 211.000 orang di Spotify yang menikmati karya-karyanya yang indah dan inspiratif.
2. Kualitas musik tanpa batasÂ
Michiru mulai membuat musik sejak kecil dan terinspirasi oleh alam, mimpi, dan perasaan. Album harian yang ia buat adalah sebuah proyek eksperimental yang bertujuan untuk mengekspresikan suasana hati dan emosi yang berbeda setiap hari melalui potongan musik.
Ia menggunakan berbagai instrumen musik, efek, dan sampel suara untuk menciptakan lanskap suara yang mendalam dan memukau. Setiap album memiliki tema dan warna tersendiri yang mencerminkan pengalaman dan imajinasi Michiru.
Albumnya bisa dinikmati sebagai latar belakang untuk bersantai, meditasi, atau tidur. Setiap album terdiri dari delapan track dengan durasi total sekitar 20 menit, dimana tiap lagu berdurasi sekitar 3 menit.
3. Gaya komposisiÂ
Gaya komposisi unik Michiru, yang ia sebut sebagai mould musical membawa pendengar ke dalam pengalaman audio yang hangat dan memukau. Michiru menggunakan gitar dan synthesizer untuk menciptakan suara ambient yang hangat dan memikat, yang mengajak pendengarnya untuk berpetualang di dunia imajinasinya.
Ia tidak menganggap lagunya sebagai lagu biasa, melainkan sebagai cerita pendek yang memiliki alur, karakter, dan pesan tersendiri. Setiap lagu memiliki rasa yang serupa, namun juga berbeda-beda, seperti halnya cerita pendek yang ditulis oleh penulis favorit kita.
4. Eksploitasi algoritma streamingÂ
