Meskipun tujuan utamanya adalah untuk mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti dan mengurangi penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk tersebut, kita perlu mempertimbangkan apakah nyamuk Wolbachia juga dapat beradaptasi dan menjadi hama baru di masa depan.Â
Misalnya, mungkin saja mereka bermutasi dan menghasilkan virus baru. Sebab apa yang terjadi di dalam laboratorium, bisa beda dengan kondisi nyata di alam. Jadi teringat sebuah kutipan dari film Jurassic Park, "Life finds a way".
Jika ini terjadi, kita mungkin akan menghadapi masalah baru yang lebih kompleks daripada yang kita harapkan.
Penting bagi kita untuk mengambil pelajaran dari pengalaman dengan kodok tebu dan menerapkannya pada pengembangan dan penggunaan nyamuk Wolbachia.
Kita harus belajar dari kesalahan dan mencari solusi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa upaya kita untuk mengendalikan populasi hama tidak berakhir dengan menciptakan masalah yang lebih besar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H