TransJakarta sudah melayani warga Jakarta selama 9 tahun. TransJakarta memiliki lebih dari 200 rute dan 13 koridor yang menghubungkan berbagai wilayah di Jakarta. Tapi hingga saat ini masih belum ada lagi aplikasi pendukung TransJakarta yang mumpuni seperti Trafi.
Salah satu tantangan bagi pengguna TransJakarta adalah mengetahui jadwal, lokasi halte dan rute bus. Apalagi buat yang mau jalan-jalan naik TransJakarta. Untuk itu, diperlukan aplikasi pendukung yang dapat memberikan informasi akurat dan terkini tentang layanan TransJakarta.
Dulu, ada sebuah aplikasi bernama Trafi. Trafi adalah aplikasi yang dikembangkan oleh perusahaan asal Lituania. Trafi dapat menampilkan jadwal, rute, dan posisi bus TransJakarta secara real-time. Trafi juga bisa memberikan rekomendasi rute terbaik berdasarkan waktu, jarak, dan biaya.
Trafi merupakan aplikasi pendukung TransJakarta yang sangat berguna bagi para pengguna, namun sayangnya aplikasi ini sudah tidak tersedia lagi di Indonesia sejak 2019 karena alasan bisnis. Sejak itu, belum ada aplikasi lain yang dapat menggantikan peran Trafi sebagai aplikasi pendukung TransJakarta yang terbaik.
Tije
Ini adalah aplikasi yang dikembangkan sendiri oleh pihak TransJakarta. Tapi menurut saya dan ribuan pengguna lainnya di PlayStore, aplikasi ini sangat mengecewakan. Bagaimana saya mau menggunakan aplikasi ini jika fungsi dasarnya saja tidak bisa digunakan.
Fungsi dasar yang saya maksud adalah pencarian rute dan lokasi halte. Selama beberapa hari saya mencoba fitur pencarian rute, tapi aplikasinya selalu blank.
Masalah kedua yang saya alami dengan aplikasi ini adalah lokasi halte. Tije hanya menampilkan halte BRT, sementara halte non-BRT (halte feeder) tidak ditampilkan. Padahal halte feeder ini justru yang paling banyak ketimbang halte BRT.
Masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, baik dari segi fitur maupun performa.
Jak Lingko
Setali tiga uang dengan Tije, Jak Lingko juga tidak mengenali halte feeder non-BRT. Pengguna yang ingin mencari rute selalu diarahkan ke halte BRT terdekat atau ke stasiun commuter line.
Google Maps
Dalam pencarian rute dan lokasi halte, Google Maps jauh lebih baik ketimbang Tije. Google Maps bisa menunjukkan lokasi halte feeder terdekat dan bus nomor berapa yang melewatinya.
Hanya saja ada satu kekurangan yang saya rasa cukup krusial. Mohon koreksi saya jika salah, Google Maps tidak menyertakan informasi rute mana saja yang hanya beroperasi pada Senin - Jumat. Jadi saat memberikan informasi rute, rute yang seharusnya tidak beroperasi pada hari itu turut ditampilkan. Bisa bikin kecele calon penumpang.
Saran untuk aplikasi pendukung TransJakarta
Seandainya pihak TransJakarta membaca tulisan saya ini, saya pribadi sebagai penumpang hanya bisa memberikan saran berupa:
- Meningkatkan performa aplikasi. Aplikasi TransJakarta perlu dioptimasi agar dapat berjalan lebih lancar dan stabil, terutama saat digunakan di jam-jam sibuk.
- Meningkatkan akurasi data. Aplikasi TransJakarta perlu melakukan verifikasi data secara berkala agar informasi yang ditampilkan lebih akurat, terutama soal lokasi halte.
- Menambah fitur pelacakan bus secara real-time. Fitur ini akan sangat membantu penumpang yang menunggu di halte feeder. Terutama halte feeder yang hanya berupa plang, tanpa ada kanopi pelindung dari panas.
Jika tidak sanggup juga, maka tirulah apa yang pernah dilakukan oleh Trafi, atau buka kerjasama lagi dengan pihak Trafi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H