Setali tiga uang dengan Tije, Jak Lingko juga tidak mengenali halte feeder non-BRT. Pengguna yang ingin mencari rute selalu diarahkan ke halte BRT terdekat atau ke stasiun commuter line.
Google Maps
Dalam pencarian rute dan lokasi halte, Google Maps jauh lebih baik ketimbang Tije. Google Maps bisa menunjukkan lokasi halte feeder terdekat dan bus nomor berapa yang melewatinya.
Hanya saja ada satu kekurangan yang saya rasa cukup krusial. Mohon koreksi saya jika salah, Google Maps tidak menyertakan informasi rute mana saja yang hanya beroperasi pada Senin - Jumat. Jadi saat memberikan informasi rute, rute yang seharusnya tidak beroperasi pada hari itu turut ditampilkan. Bisa bikin kecele calon penumpang.
Saran untuk aplikasi pendukung TransJakarta
Seandainya pihak TransJakarta membaca tulisan saya ini, saya pribadi sebagai penumpang hanya bisa memberikan saran berupa:
- Meningkatkan performa aplikasi. Aplikasi TransJakarta perlu dioptimasi agar dapat berjalan lebih lancar dan stabil, terutama saat digunakan di jam-jam sibuk.
- Meningkatkan akurasi data. Aplikasi TransJakarta perlu melakukan verifikasi data secara berkala agar informasi yang ditampilkan lebih akurat, terutama soal lokasi halte.
- Menambah fitur pelacakan bus secara real-time. Fitur ini akan sangat membantu penumpang yang menunggu di halte feeder. Terutama halte feeder yang hanya berupa plang, tanpa ada kanopi pelindung dari panas.
Jika tidak sanggup juga, maka tirulah apa yang pernah dilakukan oleh Trafi, atau buka kerjasama lagi dengan pihak Trafi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H