Mohon tunggu...
Rully Novrianto
Rully Novrianto Mohon Tunggu... Lainnya - A Man (XY) and A Mind Besides Itself

Kunjungi juga blog pribadi saya di www.rullyn.net

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Testimoni Setelah Setahun Menjadi Freelancer

18 Agustus 2023   12:32 Diperbarui: 18 Agustus 2023   12:37 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang yang menganggap kerja freelance sebagai pilihan karier yang ideal. Mereka berpikir bahwa dengan menjadi freelancer, mereka bisa menentukan sendiri jadwal kerjanya, pendapatan yang besar, dan proyek yang mereka bisa pilih sendiri.

Namun, tidak semua orang sadar bahwa menjadi freelancer juga memiliki tantangan dan risiko tersendiri. Tidak ada jaminan penghasilan tetap, tidak ada asuransi kesehatan, tidak ada tunjangan pensiun, dan tidak ada rekan kerja yang bisa membantu.

Setelah setahun lebih menjalani karier sebagai seorang freelancer, berikut ini adalah beberapa pendapat saya mengenai pilihan karier ini.

Freelance butuh komitmen

Untuk menjadi freelancer yang sukses, dibutuhkan komitmen, disiplin, keterampilan, dan jaringan yang kuat. Tidak semua orang bisa menikmati manfaat kerja freelance tanpa menghadapi rintangan-rintangan tersebut.

Jika kamu tidak siap untuk mengatur jadwal kerjamu sendiri, menghadapi tantangan dan risiko yang berbeda, dan terus belajar dan berkembang, maka freelance mungkin bukan pilihan yang tepat untukmu.

Harus bisa fleksibel

Freelancw membutuhkan fleksibilitas, kreativitas, dan inisiatif yang lebih besar daripada pekerjaan kantoran. Maksudnya begini, kalau kerja kantoran, di luar jam kerja (9-5) adalah waktu luang yang bisa dipakai untuk kepentingan pribadi. 

Buat seorang freelancer, hal ini tidak berlaku. Kamu harus selalu siap untuk menjawab permintaan klien, mencari proyek baru, dan menyelesaikan tugas jam berapa pun itu.

Kamu tidak bisa hanya bersenang-senang tanpa memikirkan pekerjaan yang menumpuk. Karena sebagai freelancer, penghasilanmu bergantung pada seberapa banyak kamu bisa menyelesaikan proyek. Jika kamu malas-malasan, kamu tidak akan mendapatkan uang.

Semua freelancer mengawali dari kerja kantoran dulu

Banyak freelancer yang memulai karier mereka dengan bekerja 9-to-5 di perusahaan atau organisasi selama beberapa tahun, sebelum mereka merasa siap untuk beralih menjadi freelancer. Selama masa itu, mereka membangun portofolio, jaringan, dan reputasi yang solid, serta menabung untuk menghadapi tantangan keuangan yang mungkin timbul saat menjadi freelancer. 

Harus siap menghadapi ketidakpastian

Freelance adalah pilihan karier yang menantang dan tidak pasti. Kamu harus siap untuk menghadapi persaingan, ketidakstabilan, dan tekanan yang mungkin timbul dari pekerjaan ini. 

Seorang freelancer sejati biasanya selalu memikirkan hal-hal seperti ini. Misalnya, bagaimana jika bulan depan hanya dapat sedikit pekerjaan? Bagaimana jika saya kehilangan klien terbesar saya? Bagaimana jika saya harus kembali ke kehidupan kantor 9-to-5?

Jangan menyerah mencari klien pertama

Salah satu hal yang harus selalu kamu pegang teguh sebagai freelancer adalah bahwa kesempatan bisa datang dari mana saja. Kamu tidak pernah tahu klien mana yang akan memberikanmu proyek besar, kerja sama berkelanjutan, atau rekomendasi positif. 

Oleh karena itu, jangan pernah meremehkan setiap klien yang kamu temui. Berikanlah pelayanan terbaik, hasil kerja berkualitas, dan sikap profesional. Siapa tahu, klien yang tampak biasa saja itu bisa menjadi pintu menuju kesuksesan karir freelance kamu. Satu klien itu bisa mengubah hidup kamu.

Freelance bukanlah pekerjaan yang bisa kamu lakukan dengan setengah hati atau tanpa komitmen. Menjadi freelancer penuh waktu bukanlah keputusan yang mudah atau cepat, tetapi hasilnya bisa sangat memuaskan jika dilakukan dengan benar. Kamu harus memiliki tujuan, rencana, dan strategi yang jelas untuk mencapai kesuksesan dalam bidang ini. 

Jadi sebelum kamu memutuskan untuk menjadi freelancer, kamu harus mempertimbangkan dengan matang apakah kamu memiliki apa yang diperlukan untuk bertahan dan berkembang dalam industri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun