===
Untuk kendala teknis lain, ya paling karena saya pribadi buakn seorang editor, jadi proses editing lumayan terbilang lambat. Kemampuan editing diperoleh karena imbas dulu pernah sebagai motion graphic designer di awal kariri bekerja, yang memang berhubungan juga dengan software editing seperti Adobe Premiere, AVID dan software pemanis video seperti After Effects. Skill itu kemudian bisa meningkat karena sering juga side job sebagai editor. Tapi karena tidak diasah intensif, jadinya yaaa gitu deh...
Satu video durasi 5-10 menit biasanya selesai diedit dalam waktu 30 menit-2 jam, tergantung seberapa banyak scene yang dibuat. Sedangkan waktu render alias merubah video siap ditonton memakan waktu 1-4 jam untuk durasi video 5-10 menit tadi yang juga tergantung berapa banyak efek ataupun sound clip yang dipakai. Maklum aja, karena sudah hampir 10 tahun lebih ke mengkonsep dan pengembangan konten, jadinya gear di rumah pun sudah kurang mumpuni lagi untuk produksi material shooting...tapi tetap dibuat "cukup kuat" saja spesifikasinya, karena tetap sering dipakai untuk preview bahkan menambahkan sendiri jika diperlukan saat masih berbentuk "raw" di tempat bekerja sekarang.
Yang berikutnya adalah, alat-alat paling yah. Karena terbiasa untuk produksi pakai alat-alat super keren, sekarang karena itu tadi sama...sudah lama gak main-main dengan produksi secara langsung yang berhubungan dengan alat teknis, jadinya kami menggunakan alat seadanya. iPhone X, Xiaomi Redmi Note 5A, lampu belajar LED, senter LED, screen, dan peralatan sederhana lainnya jadi "alat tempur" selama ini.Â
Malah terkadang, lampu-lampu, dll tadi kelupaan kami gunakan karena terburu-buru ngejar moment, seperti shooting hari ini soal Upacara Online HARDIKNAS 2020 pemprov DKI Jakarta.
Kendala lainnya rasanya gak ada lagi, kemampuan dan ilmu-ilmu produksi rasanya sudah lebih dari cukup. Tinggal sekarang justru mengaplikasikan ilmu-ilmu digital promotion, digital branding, dan "jurus-jurus" ber-sosmed terutama untuk jadi Youtuber, yang selama ini sering ikut seminar-seminarnya namun belum pernah dipraktekkan secara langsung untuk keperluan pribadi.Â
Karena kalau di kantor kan kita cuma lempar ide atau masukan, sementara pelaksananya banyak departemen yang "keroyokan" ngerjainnya untuk mendukung hasil produksi yang sudah saya dan tim buat.
===
Untuk pencapaian, sejak diluncurkan sudah lumayan viewers atau penonton masing-masing video tadi. Semua sudah diatas 30 yang artinya jika dibagi harian adalah yang nonton sehari 1 sih videonya. Ada juga yang sudah ratusan. yang jika ditotal rata-rata sudah lebih dari 500 viewers dari akun yang pertama dibuat. Soalnya, memang masing-masing akun ini lahirnya beda-beda hari. Kalau gak salah, bedanya rata-rata 1 mingguan deh...nanti deh kita lihat capturenya yah, lupa soalnya.
Oke segitu dulu kisah perjalanan 30 hari jadi Content Creator...Seperti niatan awal, semoga isinya bisa bermanfaat buat banyak orang kedepan.
Rizqi Moenandir
Rashad Moenandir
Rayyan Moenandir
Rakhsandrina Moenandir