Atau sudah disiapkan broadcast system layaknya kantor berita dengan menggunakan switcher multicam ? tapi itupun sebagus apa switcher broadcastnya, mengingat jumlah sekolah tadi dikalikan per sekolah minimal 100 orang yang "wajib" ikut upacara ?
Ah, positif thingking saja, kalau sudah melakukan hal tadi, terlebih bagi-bagi username dan password, artinya semua sudah siap tinggal eksekusi 3 hari kemudian.Â
Belum lagi, tidak ada link apapun yang dibagikan terkait koneksi pada saat nanti akan join meeting saat upacara dilaksanakan, karena biar bagaimanapun, link event harus tetap diberikan agar para peserta bisa kumpul di "lokasi" yang sama untuk ikut upacara ini.
Tapi tiba-tiba keesokan harinya, beredar lagi pengumuman di group lain sekolah lain yang orang tuanya berkomunikasi dengan saya, bahwa mereka tidak mendapatkan akun GMeet, tapi menggunakan aplikasi lain yakni Zoom.Â
Makin heboh saja group orang tua sekolah kami, karena memang juga beberapa orang tuanya mendapatkan "curhatan" yang sama mengenai aplikasi yang juga "jaga jarak" layaknya kegiatan yang harus dilakukan selama masa wabah Corona.
Selain free tentunya, Youtube tidak membebani pelaksana upacara untuk server, peralatan "njelimet" , serta SDM pelaksana upacara online tadi, toh kita sedang melakukan PSBB dan physical distance yang jika ke"jlimetan" tadi dibiarkan akan rusak pelaksanaan pencegahan penyebaran COVID-19 nantinya.
Pihak sekolah yang juga ada di group juga mengyakinkan bahwa pengumuman inilah yang ter-valid dalam pelaksanaan upacara HARDIKNAS DKI Jakarta ini nanti, yakni via Youtube LIVE di channel "radiodisdikjakarta", di hari Senin, 4 Mei 2020 mulai pukul 8 pagi.Â
Para orang tua tinggal mengirimkan foto anak-anaknya ke pihak sekolah sebagai bukti absensi kehadiran mengikuti upacara tadi. Alhamdulillah, seisi group menjadi tenang seperti biasanya kembali.
Walau sempat berfikir, kalau tidak ada wabah Corona, apakah murid-murid se-Jakarta ini akan upacara di Kantor Gubernur atau di Monas kah? Karena Kemendikbud saja, beberapa hari lalu upacara langsung secara sederhana dengan peserta terbatas, dipimpin Mendikbud Nadiem Makarim yang disiarkan juga di TVRI dengan pelaksana siar TV Edukasi.