Mohon tunggu...
Rully Moenandir
Rully Moenandir Mohon Tunggu... Administrasi - TV and Movie Worker

Seorang ayah dari 4 anak yang bekerja di bidang industri televisi dan film, serta suka sekali berbagi ilmu dan pengalaman di ruang-ruang khusus sebagai dosen maupun pembicara publik. Baru buat blog baru juga di rullymoenandir.blogspot.com, setelah tahun 2009 blog lamanya hilang entah kemana.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Sekolah Negeri di Jakarta (Akan) Jadi Ruang Isolasi Covid-19, Benarkah?

21 April 2020   08:44 Diperbarui: 30 April 2020   19:01 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

surat yang beredar | dokpri
surat yang beredar | dokpri
Kembali ke "kekisruhan" Grup-grup Orang tua siswa dan guru mnegenai sekolahnya yang akan dipakai sebagai ruang isolasi, pertanyaan terbesar dari para "pemilik" gedung ini adalah... Amankah lingkungan sekitar sekolah yang akan digunakan sebagai tempat isolasi, atau amankah jika kemudian gedung tadi akan digunakan kembali saat wabah ini berakhir?

Karena, jika melihat kondisi daftar sekolah yang termasuk dalam list Dinas Pendidikan tadi, sekolah-sekolah yang digunakan lokasinya sangat dekat, bahkan ada di dalam lngkungan padat penduduk, yang saat ini kondisi masyarakatnya masih "berkeliaran" selama dilakukannya PSBB oleh pemerintah. 

Jadi, apakah nanti akan dilakukan pengetatat pergerakan warga, atau lokasi isolasinya saja yang akan diberi batasan agar warga tidak mendekat? Pertanyaan yang seharusnya sudah bisa dijawab atau disosialisasikan SEGERA sebelum sekolah-sekolah tadi digunakan.

dokpri
dokpri
Warga dan "pemilik" gedung sekolah-sekolah ini sangat mendukung kebijakan yang ada, terlebih ini juga untuk kesehatan dan "kesembuhan" negeri ini dalam pandemi dunia yang terjadi. Namun, penjelasan atas kebijakan tadi yang dinilai belum jelas. Bagi mereka, virus adalah tetap virus... menyebabkan sakit, apalagi yang sudah jelas "mengerikan" seperti Corona. 

Saat ini PSBB dilihat kasat mata sepertinya tidak berjalan mulus, tapi kesibukan mereka diluar rumah terjadi karena mereka masih butuh hidup, hidup didalam rumah seperti burung dalam sangkar sangat tidak mungkin dilakukan, tuntutan pekerjaan dan mencari nafkah karena mereka belum terjamin kehidupannya. 

Bantuan pemda atau pusat berupa makanan dan lain-lain pun minim mereka terima. Jangan sebut soal masker, hand sanitizer yang harus ada di depan mereka karena mereka tidak mampu menyediakan. Kekhawatiran itu sangat besar, tapi sekali lagi, mereka juga harus tetap hidup. Setidaknya, mereka mati akibat terpapar penyakit yang memang sedang mewabah, bukan mati karena kelaparan. Begitu katanya.

===

dok. kompas
dok. kompas
Gedung-gedung ini memang saat ini tidak digunakan akibat kebijakan #BelajarDariRumah sejak 16 Maret 2020 lalu, saat ditetapkan "libur" Corona oleh Pemda DKI Jakarta.

Namun, gedung ini bukan rumah sakit. Perlu disiapkan ruang-ruang kaca khusus jika ini akan disebut sebagai ruang Isolasi. Setidaknya itu gambaran yang mereka lihat di televisi-televisi.

Apakah gedung-gedung tadi akan direvonasi "kilat" untuk menyiapakan itu semua?

Dan jika ruang isolasi itu tidak seperti itu, lalu bagaimana keamanannya bagi warga sekitar sekolah ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun